Peresmian Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Provinsi DKI Jakarta, 1 Agustus 2024
Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia 2024, 1 Agustus 2024
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Gubernur Bank Indonesia (BI), beserta anggota Dewan Gubernur BI;
Yang saya hormati Ketua Dewan Komisioner OJK dan LPS, beserta seluruh jajaran;
Yang mulia para duta besar negara-negara sahabat;
Yang saya hormati pimpinan MPR yang juga hadir pada pagi hari ini;
Para pelaku industri ekonomi dan keuangan;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Di tengah perlambatan ekonomi dunia, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, kita harus mampu memanfaatkan semua instrumen, memanfaatkan semua peluang untuk bisa terus tumbuh.
Saya sudah berulang kali menyampaikan soal potensi, peluang digital Indonesia ke depan. Ekonomi digital akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030, mencapai USD210-360 billion atau kalau dirupiahkan bisa di angka Rp5.800 triliun. Pembayaran digital juga tumbuh, akan tumbuh 2,5 kali lipat di tahun 2030 mencapai USD760 billion atau kalau dirupiahkan Rp12.300 triliun. Sebuah angka yang sangat besar sekali. Dan juga kita didukung oleh puncak bonus demografi di tahun 2030, yaitu 68 persen berusia produktif, termasuk di dalamnya Gen Y, Gen Z, Gen A.
Saat ini jumlah ponsel aktif di Indonesia mencapai 354 juta ponsel, melebihi jumlah penduduk kita yang berjumlah 280 juta. Artinya, satu orang bisa memiliki ponsel lebih dari satu. Dengan jumlah pengguna internet yang sudah mencapai 185 juta, juga jumlah yang sangat besar sekali. Potensinya besar sekali.
Oleh sebab itu, transformasi digital khususnya bidang ekonomi, bidang keuangan menjadi sangat penting. Apalagi dengan pesatnya teknologi saat ini. Banyak sektor sudah mulai beralih mulai ke AI, mulai dari administrasi, jasa, entertainment. Bahkan kalau kita lihat, Elon Musk sudah membuat AI catwalk. Modelnya menggunakan wajah-wajah para tokoh dunia, mulai dari Elon Musk sendiri, Presiden Donald Trump, Presiden Kim Jong-Un, Ketua Dewan Amerika Nancy Pelosi, Tim Cook, Perdana Menteri Justin Trudeau, Hillary Clinton, Mark Zuckerberg, dan Presiden Barack Obama.
Ini akan menjadi potensi bisnis ke depan. Busana, produk ditransformasi ke bentuk-bentuk digital, dipasarkan secara digital lewat AI catwalk, lewat etalase-etalase digital. Nanti bisa langsung dibeli secara digital dan menggunakan juga pembayaran digital.
Bayangkan jika produk-produk UMKM kita bisa seperti ini, karena jumlah UMKM kita sangat besar, 64 juta. Tentu, digitalisasi UMKM ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran digital kita. Sehingga saya titip transformasi digital itu harus inklusif, harus berkeadilan. Masyarakat di pinggiran, masyarakat ekonomi lapisan bawah, ekonomi mikro, UMKM, semuanya harus mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus mendapatkan perlindungan yang sama.
Saya minta kepada OJK dan BI untuk meningkatkan perlindungan masyarakat di sektor ekonomi digital. Literasi keuangan kita masih rendah, seingat saya kurang lebih 50 persen masyarakat masih rentan mengalami risiko penipuan dan kejahatan digital. Oleh sebab itu, siapkan sistem perlindungan konsumen. Pastikan keamanan data konsumen. Jangan sampai rakyat kecil malah menjadi pihak yang dirugikan.
Saya kira itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan saya luncurkan blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025-2030.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.