Pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 Tahun 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Provinsi DKI Jakarta, 18 September 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 September 2024
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 153 Kali

Keterangan Pers Presiden Presiden Joko Widodo usai Pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 Tahun 2024, 18 September 2024

Wartawan
Soal investor [pembangkit listrik tenaga panas bumi] yang harus menunggu lima sampai enam tahun, penyebabnya sebenarnya apa ini, Pak?

Presiden RI (Joko Widodo)
Ya biasa, urusan-urusan perizinan di kita itu kan masih banyak yang ruwet. Itu yang harus dibenahi, membenahi sistem, sehingga terjadi kecepatan, ada pemangkasan-pemangkasan. Contoh urusan AMDAL sampai setahun-dua tahun, belum izin-izin yang lainnya. Ya, kalau sampai enam tahun itu, ya siapa yang mau investasi kalau suruh nunggu sampai enam tahun?

Karena gini loh, dunia itu sekarang bergerak semuanya ke energi hijau, ke industri hijau, ke ekonomi hijau. Di kita memiliki potensi yang gede banget. Contoh kayak tadi geotermal 24 ribu megawatt, gede banget. Yang dikerjakan sejak tahun ’80-an sampai sekarang baru 11 persen. Sebelas persen itu berarti hanya 2.600 [megawatt], kecil sekali. Padahal yang mengantri pengin menggunakan banyak sekali. Ada apa? Ya tadi dijawab oleh Menteri ESDM, izinnya terlalu lama. Itu yang harus dibenahi, membenahi sistem perizinan. Oke, saya rasa itu.

Wartawan
(Audio tidak terdengar)

Presiden RI (Joko Widodo)
Nanti tanya Pak Bahlil.

Wartawan
Ada investor baru lagi enggak, sih, Pak, untuk yang masuk ke geotermal?

Presiden RI (Joko Widodo)
Iya, tadi kan ada lima tadi yang baru. Yang sudah lama sekali hanya Pertamina, kemudian PLN, ada Kementerian Keuangan ada satu, kemudian yang Star Energy, itu-itu aja. Ini tadi ada tambahan lima. Saya kira bagus, akan kita lihat nanti 2-3 tahun akan kita lihat perkembangannya seperti apa.

Wartawan
Keppres pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN?

Presiden RI (Joko Widodo )
Kita melihat itu kesiapan betul-betul ya. Di sana harus betul-betul siap. Kalau hanya tanda tangan-tanda tangan gampang, satu detik tanda tangan. Tapi kesiapan IKN itu sendiri. Kalau yang namanya sudah ditandatangani, pindah. Pindah itu semuanya harus siap. Bukan hanya gedungnya siap, furniturnya harus siap, listriknya harus siap, SDM-nya harus siap, sistemnya harus siap. Ini bukan, pindahan rumah saja ruwetnya kayak gitu, ini pindah ibu kota, jadi semuanya harus dihitung. Yang tanda tangan bisa saya, bisa presiden terpilih Pak Prabowo Subianto. Tapi yang paling penting kotanya ini siap betul, ekosistemnya sudah terbangun. Kalau itu sudah siap, kan juga ada yang pendukung lainnya, logistik seperti apa, sekolah untuk anak-anak yang nanti di sana siap enggak, rumah sakitnya siap enggak. Semuanya. Tidak hanya urusan kita pindah. Kalau hanya orangnya saja enak, hanya bawa baju, siap.

Keterangan Pers Terbaru