Peresmian Pembukaan Konstruksi Indonesia 2019, 6 November 2019, di Indoor Hall B JI-Expo Kemayoran, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 November 2019
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 607 Kali

Wartawan
Pak, perkembangan sebenarnya pembangunan ibu kota baru ini sudah sampai mana sih Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini sekarang masih pada proses lomba untuk gagasan desain yang ini diikuti oleh 755 peserta. Nanti pada akhir bulan ini akan ketemu/ditemukan tiga gagasan besarnya. Setelah itu akan diolah lagi, akan lebih didetailkan dalam bentuk yang lebih… Karena ini makro, gagasan makro, akan dikecilkan menjadi gagasan mikronya.

Tapi yang paling penting, tadi sudah saya sampaikan, kita ini tidak hanya pindah tempat atau pindah lokasi. Yang paling penting adalah pindah pola pikir, pindah mindset, kemudian pindah sistem. Artinya di situ sistem harus ter-install dengan baik sehingga nanti orang yang masuk, birokrasi kita masuk install sistemnya sudah siap. Sehingga yang ketiga juga ada pindah budaya kerja. Harus diubah ini.

Oleh sebab itu, tadi saya sampaikan bahwa yang di sana itu bukan hanya dibangun pemerintahan. Ada klaster pemerintahan tapi juga ada klaster untuk pelayanan kesehatan, yang kelasnya memang akan kita buat kelas semuanya berkelas dunia semuanya. Juga layanan pendidikan juga sama, akan kita buat kelas dunia. Termasuk juga klaster untuk teknologi dan inovasi.

Yang paling penting ibu kota itu memang kita harapkan talenta-talenta teknologi inovasi itu betul-betul terasa ya, bahwa ini memang kota masa depan. Sehingga kita harapkan talenta-talenta serupa juga mau hadir dan datang di situ untuk berkolaborasi dengan talenta-talenta kita.

Saya kira gagasannya itu.

Wartawan
Mengenai Dewan pengawas KPK, Pak? Sejauh mana Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti, masih bulan Desember. Masih digodok dalam tim internal. Nanti kalau sudah kita sampaikan.

Wartawan
Langsung dilantik ya Pak dengan Komisioner?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya.

Wartawan
Pak, nama Pak Antasari masuk Pak dalam radar?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Masih dalam penggodokan tetapi kita harapkan nanti yang ada di situ adalah orang-orang yang memiliki integritas.

Wartawan
Pak, dana desa siluman, Pak? Dari Menteri Keuangan, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Negara kita ini kan memang negara yang besar, negara yang besar, 514 kabupaten/kota ini gede. 74.800 desa ini juga banyak. Manajemen mengelola desa sebanyak itu tidak mudah. Tetapi kalau informasi benar ada desa siluman itu, mungkin hanya desanya hanya dipakai plang saja tapi desanya tidak, bisa saja terjadi. Karena sekali lagi, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote adalah sebuah pengelolaan yang tidak mudah. Tapi tetap kita kejar agar yang namanya desa-desa yang tadi diperkirakan/diduga itu fiktif ketemu, tangkap.

Keterangan Pers Terbaru