Peresmian Pembukaan Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2020 (Melalui Video Conference), 26 September 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi DKI Jakarta
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirrabbilalamin, wassalatu wassalamu’ala ashrafil anbiya i wal-mursalin, sayidina wa habibina wa syafiina wa maulana muhammaddin, wa’ala alihi wa sahbihi ajma’in amma ba’du.
Yang saya hormati Yang Mulia para alim ulama, para kiai, para ustaz;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Ketua Umum PP Parmusi, Bapak Drs. H. Usamah Hisyam, M.Sos.;
Dan seluruh jajaran Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP Parmusi);
Serta yang saya hormati para peserta Muktamar IV Parmusi;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena alhamdulillah Muktamar Parmusi IV akhirnya bisa terlaksana. Muktamar Parmusi kali ini diselenggarakan dalam suasana yang berbeda, suasana yang berbeda, di tengah bangsa kita menghadapi ujian, cobaan yang mahaberat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan umat manusia di seluruh dunia juga menghadapi hal yang sama, menghadapi ancaman penyebaran pandemi COVID-19.
Jutaan orang terpapar COVID-19. Data per 26 September 2020, saat ini jumlah yang terpapar di 215 negara sudah mencapai 32,7 juta orang, 32,7 juta orang. Hari ini yang terpapar 266.000 orang. Tapi coba kita lihat, (yang terpapar COVID-19) di Amerika Serikat 7,2 juta orang, di India 5,9 juta orang, di Brazil 4,6 juta orang, di Rusia 1,1 juta orang, dan ratusan ribu meninggal dunia. Jumlah kematian di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 991.000 orang dan di Indonesia yang meninggal sebanyak 10.000 orang.
Pertumbuhan ekonomi dunia juga melambat karena pandemi ini. Pertumbuhan yang biasanya pada keadaan normal positif tetapi pada keadaan pandemi seperti ini pertumbuhan ekonomi negara-negara besar juga terkontraksi secara tajam. Kuartal II 2020, (pertumbuhan ekonomi) India, minus 23,9 persen, minus; Inggris, minus 21,7 persen, minus; Malaysia, minus 17,1 persen, minus; Singapura, minus 13,2 persen; dan di negara kita di kuartal II juga minus 5,32 persen, padahal sebelumnya di kuartal I kita masih tumbuh positif 2,97 persen. Inilah situasi yang saya sampaikan apa adanya. Banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia dan berjuang untuk bertahan hidup. Dalam menghadapi ujian dan cobaan ini, kita tidak boleh menyerah. Kita harus terus berikhtiar, berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 dan sekaligus membantu saudara-saudara kita agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi.
Ketua dan Keluarga Besar Parmusi yang saya hormati,
Saya ingin kembali menegaskan, bahwa bagi pemerintah kesehatan rakyat, keselamatan umat adalah prioritas yang utama. Bagi yang sehat kita jaga, kita lindungi agar tidak terpapar, bagi yang sudah terpapar kita berupaya segera untuk bisa kita sembuhkan. Alhamdulillah, per 25 September angka kesembuhan kita mencapai 196.000 orang, dengan tingkat kesembuhan 73,5 persen. Ini semakin meningkat, alhamdulillah semakin meningkat, dan akan terus kita tingkatkan. Angka kematian juga terus akan kita tekan. Jumlah kasus harian kita turunkan dan terus akan kita tekan agar kurvanya bisa segera melandai.
Semuanya memerlukan kekompakan kita bersama. Persoalan ini terlalu besar untuk diselesaikan sendirian oleh pemerintah, kita harus bersatu, kita harus satu tekad, satu semangat, satu barisan dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Besar harapan saya, seluruh kader Parmusi di seluruh penjuru tanah air bergandengan tangan dengan seluruh elemen bangsa yang lain menjadi garda terdepan untuk menjaga diri sendiri, melindungi kesehatan umat dan keselamatan rakyat bangsa dan negara sehingga kita bisa segera pulih dan bangkit kembali.
Dalam mencegah penyebaran COVID-19 tidak ada jalan lain kecuali kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, disiplin menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru yang aman dari COVID-19, di dalam rumah, di lingkungan keluarga, maupun ketika di luar rumah. Karena itu, saya mau mengajak untuk bersama-sama kita menjaga pola hidup bersih dan sehat sebagaimana diajarkan Islam, mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan sering-sering mencuci tangan, menjaga wudu, menghindari kerumunan, termasuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, termasuk hari ini melaksanakan muktamar secara virtual.
Bapak-Ibu yang saya hormati,
Dalam meringankan beban ekonomi masyarakat lapis bawah, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp203,9 triliun untuk perlindungan sosial, untuk klaster perlindungan sosial, yang direalisasikan dalam berbagai program, baik itu PKH, BNPT Sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, BLT, Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja UMKM, Subsidi Gaji, dan diskon listrik. Program ini untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19.
Alhamdulillah pelaksanaan program perlindungan sosial telah berjalan dengan baik dan realisasi sampai 23 September 2020 adalah sebagai berikut:
Program Keluarga Harapan, telah tersalurkan Rp29,133 triliun dan sudah diterima oleh 10 juta penerima manfaat;
Program Sembako, telah tersalurkan Rp30,978 triliun dan sudah diterima 19,41 juta penerima manfaat;
Program Sembako di Jabodetabek, telah tersalurkan Rp4,407 triliun dan sudah di(serah)terimakan kepada 1,9 juta penerima manfaat;
Program Bansos Tunai di luar Jabodetabek, juga telah tersalurkan Rp24,787 triliun dan sudah diterima 9,1 juta penerima manfaat;
Program Kartu Prakerja untuk yang terkena PHK, juga telah tersalurkan Rp16,617 triliun dan sudah diterima oleh 4,8 juta penerima manfaat;
Pada Program BLT Dana Desa, telah tersalurkan Rp11,730 triliun dan sudah diterima 7,55 penerima manfaat;
Untuk UMKM, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, telah tersalurkan Rp14,183 triliun untuk diterima 5,9 juta penerima manfaat yaitu UMKM; dan
Pada Program Subsidi Gaji, telah tersalurkan Rp10,800 triliun dan sudah diterima 9 juta penerima manfaat; serta
Diskon Listrik, telah tersalurkan Rp3,455 triliun, sudah diterima 31,4 juta penerima subsidi listrik.
Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional ini terutama untuk perlindungan sosial kita harapkan bisa mengurangi masyarakat dan memicu peningkatan produktivitas masyarakat. Sekali lagi saya ulangi, bahwa penanganan masalah kesehatan adalah yang paling utama dan yang lebih utama adalah pencegahan penularan. Saya minta kepada semua pihak untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar penularan bisa ditekan dan kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali
Bapak-Ibu yang saya hormati, seluruh Pengurus dan jajaran Keluarga Besar Parmusi,
Tadi disampaikan oleh Bapak Ketua mengenai lahan, sekali lagi saya ingin bertemu dengan Bapak Ketua Parmusi untuk menyelesaikan, memfinalisasi masalah lahan ini. Saya sangat tertarik sekali tadi dengan apa yang disampaikan mengenai desa madani yang telah dikembangkan dan pemerintah insyaallah akan mendukung program yang dilaksanakan oleh Parmusi ini.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Kita juga tidak boleh melupakan zikir, istigfar, taubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, memperbanyak infak dan sedekah karena banyak saudara-saudara kita yang memang perlu dibantu di tengah kesulitan yang mereka hadapi. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala segera mengangkat wabah COVID-19 dari bumi Indonesia, semoga Allah selalu melindungi dan memberikan keselamatan kepada rakyat, bangsa, dan negara kita.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Maka dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim Muktamar IV Parmusi saya nyatakan dibuka pada hari ini.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.