Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021, 28 Januari 2021, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Januari 2021
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.386 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati Ketua Komisi IX DPR RI;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) beserta seluruh keluarga besar BKKBN;
Yang saya hormati para peserta Rakornas;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Pada kesempatan yang berharga ini saya ingin menyampaikan terima kasih, menyampaikan apresiasi, menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran BKKBN, BKKBN dan kader penggeraknya di desa-desa dan di kampung-kampung.

Tadi saya mendapatkan informasi dari Bapak Kepala BKKBN bahwa petugas penyuluh KB (Keluarga Berencana) desa dan subpetugas penyuluh KB seluruhnya berjumlah 1,2 juta. Dan penyuluh KB-nya yang PNS (berjumlah) 13.000, kemudian petugas lapangan KB yang non-PNS ada 9.600. Tadi Dokter Hasto (Kepala BKKBN) menyampaikan agar ini bisa ditambah. Saya jawab, bisa.

Karena memang yang dibutuhkan sekarang ini adalah yang ada di lapangan, yang operasional, yang langsung bisa menyentuh masyarakat. Sehingga bisa bekerja melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat, mewujudkan Kampung KB di seluruh penjuru Tanah Air, mewujudkan keluarga yang berkualitas, mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Saya melihat kehadiran kader-kader KB, kader-kader penyuluh KB di kampung-kampung, di desa-desa bukan hanya untuk pengendalian kependudukan tapi juga memiliki tujuan besar untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di tingkat kampung dan di desa, dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas, yang sehat, yang bahagia, dan sejahtera.

Dan apa yang dikerjakan oleh BKKBN sangat strategis bagi masa depan bangsa dan negara kita, karena sesungguhnya keluarga adalah tiang negara. Jika setiap keluarga hidup secara berkualitas, maka Indonesia juga akan berkualitas, Indonesia juga akan sejahtera. Dan jangan lupa, di tengah keluarga yang sejahtera akan lahir keluarga yang sehat, keluarga yang cerdas.

Bapak-Ibu yang saya hormati,
Saya ingin menegaskan bahwa penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda. Mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi muda, generasi muda yang baru berkeluarga maupun yang akan berkeluarga. Jadi banyak keluarga-keluarga muda adalah mayoritas keluarga Indonesia sekarang ini dan ke depan.

(Tahun) 2025, 2030, 2035 akan muncul bonus demografi, puncaknya bonus demografi, dan itulah nanti yang mendominasi adalah keluarga-keluarga muda, keluarga-keluarga yang produktif. Ini kita semuanya harus tahu dan harus menyiapkan betul sehingga pada saat Indonesia emas itu yang muncul adalah keluarga-keluarga yang sehat, keluarga-keluarga yang produktif, keluarga-keluarga yang betul-betul memiliki kualitas. Karena di tangan merekalah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depan.

Oleh karena itu, saya mengajak BKKBN beserta seluruh jajarannya dari pusat sampai ke desa. Pertama, untuk menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dalam melakukan pemberdayaan. Karena kelompok sasaran utama binaan Bapak-Ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda yang lebih berkarakter digital. Semuanya punya gawai, semuanya punya gadget, semuanya punya HP dan sering melihat HP, yang aktif di media sosial.

Oleh karena itu, metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian. Penyampaian-penyampaian informasi, gunakan media-media yang kekinian, sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan.

Yang kedua, sosialisasi yang Bapak-Ibu sampaikan bukan hanya perihal jumlah anak dan jarak antar kelahiran. Yang sangat penting untuk disosialisasikan adalah juga membangun ketahanan keluarga. Membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang, baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga. Mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan, adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia.

Yang ketiga, ini baru saja kita putuskan 2-3 hari yang lalu bahwa BKKBN akan menjadi ketua pelaksanaan dalam penanganan penurunan angka stunting. Yang dulu, lima tahun yang lalu berada di angka 37 persen sudah turun menjadi 27,6 (persen) di 2019. Target kita 2024 itu 14 persen, bukan angka yang mudah. Tetapi saya meyakini kalau lapangannya dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit, 14 persen itu.

Kemarin sudah didesain, nanti konsolidasi anggarannya seperti apa, konsolidasi program di bawahnya seperti apa, BKKBN akan mendorong dari kementerian/lembaga seperti apa, semuanya akan terdesain. Dan ini menjadi tugas Bapak-Ibu semuanya karena persoalan stunting harus mendapatkan perhatian serius. Sekali lagi, angka stunting kita di tahun 2019 masih di angka 27,6 persen. Angka ini diperkirakan akan naik karena adanya pandemi 2020 dan sekarang ini.

Jadi target 2024 (sebesar) 14 persen itu bukan target yang enteng. Tetapi kalau kita bekerja dengan serius, lapangannya terkuasai, bekerja sama, berkolaborasi, saya kira penurunan angka stunting akan bisa kita lakukan secara signifikan.

Saya tegaskan di sini bahwa sebagai ketua pelaksanaan stunting ini, nanti seluruh kementerian/lembaga yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan ini karena yang memiliki infrastruktur, organisasi sampai ke bawah adalah BKKBN. Sekali lagi, kegiatan-kegiatan itu nantinya akan dikoordinasi oleh Menko PMK dan ketua pelaksanaannya ada di Kepala BKKBN. Artinya apa? BKKBN memegang kendali pencegahan stunting mulai saat ini.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 saya nyatakan resmi dibuka.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om.

Sambutan Terbaru