Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, 23 September 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 September 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 509 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia, 23 September 2024

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir bersama kita, Pak Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Investasi;
Yang saya hormati [Pj.] Gubernur Jawa Timur, dan [Pj]. Gubernur Papua Tengah; Bupati Kabupaten Gresik yang saya hormati;
Yang saya hormati Chairman of The Board Freeport-McMoRan Bapak Richard Adkerson, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Bapak Tony Wenas, Presiden dan CEO Freeport Ms. Kathleen;
Bapak-Ibu sekalian, para tokoh agama, tokoh masyarakat;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Saya ingat pekerjaan yang berat dan melelahkan selama saya menjabat sebagai presiden selama sepuluh tahun ini adalah mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter, pekerjaan yang sangat berat. Saya ingat sampai di [tahun] 2017, kita bernegosiasi, saya dengan Pak Richard untuk sepakat membangun smelter di Gresik ini. Itu pun masih alot sekali negosiasinya, alot sekali, karena saya tahu memang ini adalah investasi yang tidak kecil Rp56 triliun itu uang bukan uang yang kecil, itu uang yang gede banget. Sehingga saya juga sadar memang perusahaan itu harus mengkalkulasi, perusahaan harus berhitung, apa keuntungan membangun smelter sebesar ini? Dan, setelah itu, langsung 2018 dimulai persiapan lahannya. Persiapan lahan selesai, saya ke sini untuk groundbreaking memulai untuk konstruksi pabrik smelternya. Dan, setelah 30 bulan, alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan.

Saya tadi muter, lahan yang dipakai lebih dari 100 hektare, 104 hektare, sangat besar sekali. Investasi tadi Rp56 triliun, tetapi dengan pembangunan ini, iseng-iseng saya berhitung, berapa sih revenue-nya berapa, dan paling buat kita, buat presiden adalah penerimaan negara baik pusat, dan di daerah seperti apa. Hitung-hitungan saya penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia, baik berupa deviden, royalti, PPh badan, PPh karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor, semuanya, kira-kira angkanya seperti itu. Ini angka yang sangat besar sekali. Ini kalau hanya satu perusahaan. Tadi pagi saya juga buka smelter di Nusa Tenggara Barat, dua perusahaan, tiga perusahaan, empat perusahaan, lima perusahaan, enam perusahaan, penerimaan negara kita akan semakin besar dan semakin meningkat, dibanding apabila kita hanya mengekspor raw material atau mengekspor bahan mentah saja.

Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak mengekspor, sekali lagi, mentahan atau raw material. Dan ini akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar, tadi sudah disampaikan oleh Pak Dirut, dan ini merupakan pelaksanaan dari gagasan yang sering kita sampaikan mengenai hilirisasi, yang merupakan fondasi ekonomi baru Indonesia yang tidak bertumpu kepada konsumsi domestik, karena GDP growth kita bertumpu pada konsumsi domestik. Tetapi kita ingin beralih GDP growth kita bertumpu pada produksi, produktivitas dari perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta.

Dari investasi Rp56 triliun tersebut, diolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua menuju ke Gresik. Hasilnya 900 ribu ton katoda tembaga, kurang lebih 50 ton emas, dan 210 ton perak, jumlah yang tidak kecil. Dan, ini kalau melihat industrinya sebesar ini, saya yakin ini akan melibatkan banyak UMKM, usaha-usaha kecil baik berupa katering, baik menjadi sub-kontraktor dari semua yang berkaitan dengan Smelter di Gresik ini.

Dan, kita harapkan ini juga segera melahirkan perusahaan-perusahaan turunan, industri-industri turunan dari tembaga yang ada di sekitar PT Freeport Indonesia ini. Sudah ada yang memulai untuk produksi copper foil, saya kira nanti akan diikuti mungkin pabrik kabel dan lain-lain untuk masuk ke negara kita, termasuk tadi yang disampaikan oleh Bapak Erick Thohir mengenai selenium yang juga dihasilkan dari smelter tembaga ini, sehingga bisa diproduksi semikonduktor.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya resmikan Produksi Smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru