Peresmian Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Manggar Kota Balikpapan serta Bendungan dan Instalasi Pengolahan Air Teritip, 18 Desember 2019, di TPA Sampah Manggar, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Desember 2019
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 924 Kali

Wartawan
Yang diharapkan dari TPA ini apa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini adalah, menurut yang saya lihat di kota-kota lain, saya kira ini adalah pemrosesan akhir sampah yang paling baik di Indonesia. Hijau, tidak bau, bersih, dan pembangunan yang dilakukan juga saya melihat tidak memakan biaya yang begitu banyak. Ini berapa kemarin? Rp160 miliar.

Kalau tempat-tempat lain mungkin ada yang ingin melakukan dengan pemrosesannya dengan pembakaran, incinerator, dan dibelokkan jadi listrik, bagus juga. Tapi sampai sekarang belum ada saya melihat yang telah selesai dan pada kondisi yang baik. Saya kira urusan sampah ini bukan urusan yang sepele, tapi saya kira Balikpapan sudah memiliki TPA Akhir di Manggar ini sangat bagus. Dan bagusnya di Balikpapan ini pemrosesan dimulai dari rumah, tidak semuanya  dibuang di TPA Manggar ini, tapi dikurangi, kurang lebih berapa persen Pak Wali?

Wali Kota Balikpapan (Rizal Effendi)
Dua puluh persen, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dua puluhan persen sudah dicegat dulu di rumah. Ini mengurangi juga, banyak.

Wartawan
Kira-kira ada daerah lain yang harus jadi prioritas?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kita kan memberikan prioritas kepada sepuluh kota, kemarin dalam menyelesaikan persoalan sampah, sepuluh kota. Dan rata-rata memang semuanya menjanjikan sampah menjadi listrik. Tapi sampai sekarang belum ada yang selesai, jadi saya belum bisa bercerita banyak. Tapi mungkin akhir tahun depan sudah ada yang selesai, moga-moga sudah.

Wartawan
Berapa banyak, Pak, yang Bapak targetkan selesai Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sepuluh dulu ini untuk contoh lah. Tapi untuk yang proses landfill, saya kira ini yang terbaik.

Wartawan
Stimulus untuk sepuluh kota itu agar segera terealisasi, apa Pak? Stimulus agar sepuluh tadi bisa segera terealisasi jadi listrik?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ndak. itu kerja sama antara pemerintah daerah dengan swasta. Kita kemarin hanya menyiapkan regulasinya.

Wartawan
Ada insentif untuk swasta, Pak? Untuk swasta yang masuk mengolah sampah jadi listrik?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak ada. Antri itu yang pengin ngerjain.

Wartawan
Apa bentuk TPA seperti ini akan diterapkan di ibu kota baru nanti juga?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, saya kira beda-beda. Ada yang bisa landfill, ada yang dengan incinerator, banyak kok. Cara pemrosesan yang beda-beda.

Wartawan
Pak, mau tanya yang lain boleh, Pak? Soal pemilihan direksi BUMN ini kan melalui TPA ya Pak, ya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tempat pemrosesan akhir sampah, sama-sama TPA.

Wartawan
Pak, kalau untuk direksi, untuk direksi Garuda (Indonesia) dan PLN ini sudah ada nama-nama yang diajukan Pak Erick (Menteri BUMN) belum sih Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Belum.

Wartawan
Pak Rudiantara enggak jadi, Pak? Kalau nasib Pak Rudiantara, itu enggak jadi ya, Pak ya? Atau bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ditanyakan ke Menteri BUMN.

Wartawan
Pak, soal Bulog yang menjual rugi yang beras turun mutu ini, apakah pemerintah menanggung kerugiannya Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ditanyakan ke Ka-Bulog, jangan hal-hal  yang teknis semuanya ditanyakan ke saya.

Ya, tadi juga yang kita telah selesaikan adalah Bendungan dan Instalasi Air Teritip. Ini sudah, dulu kita kerjakan berapa tahun yang lalu ya? Tiga tahun yang lalu, juga sudah selesai. Itu juga akan menjadi sumber air baku bagi Kota Balikpapan, ini juga sebuah… Habis berapa miliar Pak Dirjen, di situ? Habisnya berapa itu miliarnya?

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Danis H Sumadilaga)
Rp262 miliar.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp262 miliar.  Bendungannya ini dekat dari sini, kira-kira 7-8 kilometer dari sini, ya.

Wartawan
Badan otorita kapan Pak, Perpres badan otorita untuk IKN?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi sudah saya jawab sebetulnya, maksimal nanti Januari. Kalau bisa saya pengin akhir Desember, tapi melesetnya di Januari.

Keterangan Pers Terbaru