Peresmian Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula, 7 Februari 2020, di TPA Banjarbakula, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan
Wartawan
Pak, ini teknologinya bisa diadopsi di mana pun. Termasuk di Jakarta ya, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya saya kira ini, coba dilihat, tempatnya bersih, tertata dengan baik, dan ini bisa mencakup 5 kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Selatan. Saya kira contoh seperti ini bagus tetapi juga mungkin belum tentu semua kota itu cocok dengan ini, bisa saja pakai yang incinerator bisa, atau bisa saja pakai yang sistem yang lain. Tetapi yang ini saya melihat bahwa dari sisi penempatan tempat sangat bagus, jauh dari pemukiman penduduk, kemudian dari sisi manajemen ini kelihatan sekali memudahkan kita dalam mengelola sampah yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.
Wartawan
Pak, harapannya apa dengan adanya TPA ini di Kalimantan Selatan ini, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya bisa menyelesaikan persoalan sampah yang ada di 5 kabupaten dan kota tadi. Kotanya bersih, ya kan, kabupatennya bersih, sampah-sampah yang ada bisa dikelola dengan baik sehingga budaya bersih ada di seluruh kota dan kabupaten di seluruh Tanah Air. Kita harapannya ke sana.
Wartawan
Pak, kalau TPA ini kan penggabungan 5 kabupaten dan kota. Kalau di kota lain ada lagi enggak, Pak? Atau ini baru pertama kali?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini sudah ada di Bali, juga sudah ada di Kalimantan Timur juga sudah ada, kemudian di sini. Tapi yang di sini yang saya…, bagusnya itu gabungan dari kabupaten dan kota. Kalau yang di Kaltim itu hanya di Balikpapan saja. Kalau ini kan mencakup tadi 5 kabupaten dan kota. Saya kira ini yang bagusnya di situ. Ya untuk yang gabungan di provinsi di sini yang pertama.
Wartawan
Pak, kalau pemanfaatan sampah untuk energi listrik sudah ada contohnya Pak? Di mana Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya sudah, sebetulnya sudah menunjuk 10 kota yang khusus akan dijadikan percontohan, ini sudah dalam proses tapi belum ada yang jadi. Moga-moga tahun ini ada yang jadi. Kita harapkan 1 atau 2 ada yang jadi, dan itu akan kita jadikan contoh untuk kota-kota yang lain.
Wartawan
Kotanya mana saja, Pak? Kalimantan Selatan termasuk enggak, Pak? Sepuluh kotanya mana saja, Pak? Pilot project-nya yang mana saja, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Denpasar, yang saya ingat ya, Denpasar, yang saya ingat lagi Surabaya, Solo, Jakarta, Bandung, Makassar, Palembang, Tangerang, dan lain-lain.
Wartawan
Secara signifikan akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil atau bagaimana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya arahnya mesti ke sana, arah kita kan…, kita ini sudah tanda tangan agreement ya, di COP 21, ya jadi apa pun itu juga menjadi acuan kita agar pengelolaan sampah di darat maupun di laut itu harus terkelola dengan baik, kemudian penggunaan mobil-mobil yang memakai non-fosil, kemudian juga sama, industri-industri yang menggunakan non-fosil. Kita kan sudah memulai B20, B30, itu biodiesel, ya kan.
Wartawan
Pak, kesulitannya apa Pak membuat TPA seperti ini, Pak. Ini di tingkat daerahnya atau bagaimana?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak ada yang sulit kalau kita mau.
Wartawan
Ada arahan penambahan enggak nantinya Pak, untuk mempercepat perluasan kan ini dibatasi…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak, ini kan bisa digunakan sampai 8 tahun lo, 8 tahun lo, 7-8 tahun.
Wartawan
Cuma satu ini, untuk satu kota hanya dibatasi 100 ton (sampah) per hari, untuk pembuangannya di sini?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya oleh sebab itu, masyarakat juga diberikan pengertian untuk mengelola yang tadi saya sampaikan, mengelola sampahnya secara mandiri terutama yang bisa didaur ulang. Itu, jadi ada pengurangan di sana. Jangan semuanya bertumpu di sini, nanti belum 8 tahun, 4 tahun sudah enggak cukup kalau semuanya masuk ke sini. Saya kira mengedukasi masyarakat juga merupakan hal yang sangat penting mengenai sampah, ya.
Wartawan
Terima kasih Pak.