Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2018, 3 Desember 2018, di Lapangan Parkir Mall Summarecon Bekasi, Bekasi, Jawa Barat
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Syalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja,
Yang saya hormati para anggota DPR RI Komisi IV,
Yang saya hormati Gubernur Provinsi Jawa Barat beserta Wali Kota Bekasi yang hadir pada siang hari ini,
Yang saya hormati Ketua Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia Bapak Gufroni Sakaril, serta
Yang saya hormati, yang saya cintai, yang saya banggakan, para penyandang disabilitas dari seluruh tanah air yang hari ini hadir di Kota Bekasi,
Undangan yang berbahagia.
Saya cinta Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian.
(Presiden RI menyampaikan dalam bahasa isyarat)
Benar? Kalau salah dimaafkan, baru belajar, baru saja tadi, tadi pagi.
Saya menjadi saksi kecintaan Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian terhadap negara kita, Indonesia. Antara lain, salah satunya, melalui perhelatan Asian Para Games yang sangat mengagumkan di negara kita. Asian Para Games yang lalu masuk dalam kategori sangat sukses, karena dari sisi prestasi, ini sisi prestasi, atlet kita mampu merebut 37 emas dan masuk peringkat kelima. Sebelumnya, 2014 kita hanya di peringkat sembilan dengan sembilan medali emas. Kita sekarang ini mendapatkan 37 medali emas. Dan juga hadiahnya sama dengan Asian Games, yang emas dapat Rp1,5 miliar yang emas. Yang hadir di sini ada ndak yang dapat emas? Ada? Yang dapat emas ada? Oh iya tadi sudah ketemu dapat emas. Dapat berapa? Rp1,5 miliar. Gede banget lho Rp1,5 miliar itu, gede banget. Yang perak dapat Rp500 juta. Kemudian yang perunggu dapat Rp250 juta. Ini hadiah-hadiah yang diberikan di Asian Games maupun Asian Para Games.
Selain di bidang olahraga banyak sekali teman-teman kita, sahabat-sahabat kita yang berprestasi di bidang yang lain. Saya berikan contoh ini, Risnawati Utami, hadir ndak di sini? Di Amerika ya? Risnawati Utami ini WNI, warga negara Indonesia pertama yang dipilih menjadi anggota Komite Penyandang Hak Disabilitas PBB Tahun 2018. Ini prestasi yang luar biasa. Kemudian kita lagi Habibie Afsyah sukses berbisnis online marketing dengan penghasilan puluhan juta per bulan, ada ndak di sini? Kemudian Surya Sahetapy, Surya Sahetapy sekarang sudah di Amerika, ini penggerak Komunitas Handai Tuli. Saya sudah bertemu dua kali, ini yang mengajari saya kalau tadi (bahasa isyarat), itu dia Surya Sahetapy. Kemudian M. Fahmi Husein mahasiswa yang meraih penghargaan desain terbaik pada National Electrical Design di 2018.
Ini prestasi-prestasi seperti ini yang tidak pernah kita bicarakan dan tidak pernah kita angkat. Ini prestasi yang sangat tinggi sekali kan? Perlu saya sampaikan pada pagi hari ini.
Coba lagi ini, Sinta Utami penerima rekor MURI atas perjalanan mengelilingi Indonesia dengan menggunakan sepeda motor selama satu tahun empat hari, mengelilingi Indonesia. Ini semangatnya luar biasa, semangatnya luar biasa. Kemudian Zulkarnain, ada tidak Zulkarnain? Ini disabilitas yang mampu menjadi fotografer profesional. Begini-gini harus diangkat agar yang lain juga mengikuti dan mempunyai semangat yang sama.
Mereka ini yang saya sebutkan tadi dan juga yang hadir di sini tadi di depan, adalah sumber inspirasi bagi kita semuanya seluruh warga negara Indonesia. Prestasi tersebut, prestasi yang gemilang dari anak-anak kita tersebut, dari saudara-saudara kita tersebut, saya pastikan bisa terjadi karena semangat juangnya, bisa terjadi karena kerja kerasnya, bisa terjadi karena kreativitasnya. Oleh sebab itu, saya berpesan kepada kita semuanya yang hadir di sini untuk selalu percaya diri, untuk selalu bekerja keras, untuk selalu berinovasi dalam meraih prestasi-prestasi yang ada.
Saya tadi tanya ke Abdul (Abdul Kholik, penyandang disabilitas), pas ketemu saya tadi di ruangan saya, Abdul, mau minta apa ke saya? Saya pikir mau minta barang atau sesuatu, Ndak, Pak. Saya minta sekolah dari SD sampai kuliah nanti Bapak perhatikan. Abdul yang ngomong, minta diperhatikan sekolahnya dari SD sampai kuliah. Ini semangat-semangat seperti ini yang harus kita tumbuhkan, semangat-semangat seperti ini yang harus kita terus tingkatkan.
Saya juga, seingat saya, empat tahun yang lalu saya mendapatkan usulan untuk membangun sebuah pabrik untuk penyandang disabilitas, tapi saya tunggu-tunggu katanya mau dicarikan tanahnya, saya tunggu sampai sekarang tanahnya belum ada. Oleh sebab itu, hari ini saya perintah kepada Menteri Sosial untuk menyelesaikan ini, sudah Pak Menteri Sosial. Sehingga, saya tidak tahu kalau dari kemarin yang menyampaikan ke saya lebih cepat ya tidak apa-apa ke sana, kalau tidak lebih cepat berarti Pak Menteri Sosial. Segera akan kita bangun itu yang namanya pabrik, entah nanti untuk garmen, entah untuk elektronik, entah untuk inovasi-inovasi yang lain. Saya kira memang kita perlukan itu, melihat prestasi-prestasi yang ada seperti yang tadi saya sampaikan, ini sangat luar biasa, dan harus ada wadah yang memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berprestasi, untuk berkarya.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya ingin yang konkret-konkret, ingin yang riil-riil. Memang kita tahu undang-undangnya sudah ada, tapi yang lebih penting bukan undang-undang saya kira, yang paling penting bagaimana mengimplementasikan, melaksanakan dari amanat undang-undang yang ada. Saya tolong dikejar-kejar, diingatkan sehingga saya bisa mengejar juga ke menteri, menteri bisa mengejar ke dirjen agar ini bisa segera terealisasi.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya sangat menghargai acara yang dilakukan dua hari ini, sangat berbeda dengan acara-acara sebelumnya. Semuanya hadir penuh kegembiraan, penuh keceriaan, menampilkan prestasi-prestasi, menampilkan karya-karya yang ada di stan-stan yang ada. Ini menunjukkan bahwa kita mampu melakukan lompatan-lompatan.
Saya rasa itu yang bisa sampaikan.
Terima kasih.
Saya tutup.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.