Peringatan Hari Ibu ke-89, Menteri PP dan PA: Perempuan dan Laki-Laki Miliki Peran Setara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Desember 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 15.000 Kali
Waseskab Ratih Nurdiati memimpin Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89, di halaman Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Jumat (22/12) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Waseskab Ratih Nurdiati memimpin Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89, di halaman Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Jumat (22/12) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan  Anak (PP dan PA), Yohana S. Yembise menegaskan, bahwa perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara dalam mencapai tujuan negara serta di dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan hukum.

“Perempuan dan laki-laki juga mempunyai kesempatan, akses serta peluang yang sama, sebagai sumber daya pembangunan sebagaimana target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan baik pembangunan nasional jangka menengah, jangka panjang, maupun tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan sampai tahun 2030,” kata Yohana dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris Kabinet Ratih Nurdiati pada Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89, di halaman Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Jumat (22/12) pagi.

Menghadapi situasi yang disebut oleh Kepala Negara sebagai “darurat” kekerasan terhadap perempuan dan anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkeyakinan bahwa dengan bekerja sama, bergotong royong, saling membantu, bahu membahu, kita dapat melakukan sesuatu dan mencapai hasilnya dengan lebih baik.

“Kita mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat baik sendiri maupun bersama-sama untuk menghindari, tidak melakukan, dan menghentikan semua bentuk kekerasan baik dalam ranah publik maupun dalam ranah domestik,” ujar Yohana.

Menteri Yohana mengingatkan perlunya pelibatan dan peningkatan peran kaum laki-laki dan keluarga dalam rangka penghapusan segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan lainnya, serta berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Sebagai contoh, ia menunjuk maraknya berbagai persoalan bangsa dan kompleksitas masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti: berbagai bentuk kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang, pornografi, infeksi menular seksual dan HIV/AIDS, narkoba, kriminalitas, dan lain-lainnya yang disebabkan oleh karena runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga.

“Oleh karena itu, peran keluarga dituntut lebih diperkuat, dibarengi dengan penanaman nilai-nilai kekeluargaan yang apabila dicermati, telah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dahulu kala,” tegas Yohana.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, membangun masyarakat, dan membangun bangsa.

Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89 itu diikuti oleh para pejabat dan pegawai dari instansi-instansi pemerintah di lingkungan lembaga kepresidenan, dan yang berada di sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta. (UN/JAY/ES)

 

 

Berita Terbaru