Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 Ikatan Dokter Indonesia (melalui Konferensi Video), 24 Oktober 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Oktober 2020
Kategori: Sambutan
Dibaca: 989 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Ketua Umum beserta seluruh jajaran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI);
Yang saya hormati seluruh Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Anggota IDI di mana pun berada;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan perjuangan serta pengorbanan para dokter Indonesia yang berada di garis terdepan dalam pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air. Memberikan pelayanan di fasilitas kesehatan di kampung-kampung, di perbatasan, di pulau-pulau terdepan, dan juga di kawasan-kawasan terisolir.

Di tengah pandemi ini, masyarakat melihat dan merasakan ketangguhan para dokter, memilih jalan sebagai pejuang kemanusiaan, mengorbankan waktu dan tenaga untuk menyelamatkan sesama, membuat yang sakit kembali sehat, dan mengajak yang sehat tetap menjaga kesehatannya.

Dalam kesempatan ini, saya kembali menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dari dokter-dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan. Dan kita berdoa semoga amal ibadah dan pengabdiannya diterima oleh Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Keteladanan yang ditunjukkan para dokter di masa pandemi ini, telah menginspirasi jutaan anak bangsa untuk saling menolong, saling peduli, bersatu-padu meringankan beban sesama, bersinergi mengatasi pandemi, dan berjuang bersama untuk pulih dan bangkit.

Bapak, Ibu, Hadirin yang saya hormati,
Sebagai wadah dari para dokter Indonesia, tahun ini IDI telah memasuki usia yang ke-70. Dalam menapak usia ke-70 tahun ini, saya melihat catatan perjuangan IDI sangat panjang. Bukan hanya dalam memadukan segenap potensi dokter di Indonesia, meningkatkan harkat, martabat, kehormatan diri, dan profesi kedokteran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, tapi yang sangat mulia adalah meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Saya yakin dalam perjuangan panjang itu, IDI tidak bisa sendirian. IDI berada dalam ekosistem yang di dalamnya ada lembaga pendidikan, ada profesi-profesi lain, ada industri, dan sebagainya. Ini memerlukan sinergi dan kerja sama yang erat sehingga apa yang menjadi tujuan IDI akan bisa tercapai.

Bekerja dalam ekosistem kesehatan, sudah saatnya kita menghilangkan egosentrisme lembaga. Tidak ada lembaga yang lebih penting dari yang lain. Tidak ada lembaga yang lebih super dibandingkan yang lain. Semuanya penting, semuanya super, jika masing-masing mau bekerja sama.

Hadirin yang saya hormati,
Pandemi ini memberi banyak pelajaran kepada kita semua. Memberi banyak pelajaran kepada kita semuanya. Kita semakin tahu kelemahan-kelemahan yang harus segera kita perbaiki. Karena itu, situasi sulit yang sedang kita hadapi, gunakan sebagai momentum untuk melakukan transformasi, termasuk dalam reformasi sistem kesehatan di negara kita. Dalam reformasi sistem kesehatan, kita harus memperkuat sisi pencegahan. Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat adalah yang utama. Untuk promotif dan preventif, dukungan dari sektor nonkesehatan, kesadaran dan kedisiplinan masyarakat, dan dukungan dari organisasi sosial keagamaan sangatlah dibutuhkan. Tetapi, pada saat yang sama, penguatan kapasitas SDM (sumber daya manusia) kesehatan, pengembangan rumah sakit dan balai-balai kesehatan, serta industri obat-obatan dan alat-alat kesehatan haruslah terus kita lakukan.

Selama pandemi COVID-19 ini, telah banyak inovasi yang dikembangkan oleh para peneliti, para inovator di dalam negeri: rapid diagnostic testemergency ventilator, mobile lab biosafety yang dilengkapi dengan PCR (polymerase chain reaction), penggunaan artificial intelligence untuk penegakan diagnosis COVID-19, dan aplikasi Covid Track untuk membantu dokter memantau mobilitas pasien serta kita mempercepat clinical trial dan produksi massal Vaksin Merah Putih.

Pandemi menjadi momentum bagi kita untuk menguatkan ketahanan kesehatan (health security) dan kapasitas pelayanan kesehatan. Kita harus melakukan cara-cara luar biasa untuk mengeliminasi penyakit menular dan penyakit tidak menular, penurunan stunting, imunisasi lengkap bayi. Kita juga harus memperluas kesempatan generasi muda kita untuk menjadi dokter, utamanya dokter spesialis, untuk meningkatkan kualitas kesehatan di seluruh pelosok negeri. Karena itu, saya berharap IDI menjadi bagian dalam gerbong reformasi sistem kesehatan. Keberhasilan reformasi ini tidak ditentukan oleh kerja pemerintah semata. Tapi memerlukan dukungan penuh dari organisasi profesi dan juga masyarakat. Saya yakin dengan semangat kolaborasi maka transformasi sistem kesehatan akan bisa kita lakukan. Dan segera membawa manfaat bagi masyarakat menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Bapak, Ibu, Hadirin yang saya muliakan,
Terakhir, saya ingin menyapa dan memberi semangat kepada para dokter, terutama yang tengah bertugas di tempat-tempat yang sulit terjangkau, tempat-tempat terisolir, Bapak-Ibu Dokter memiliki misi yang sangat berat, di tengah berbagai keterbatasan, telah menunjukkan bahwa Negara hadir dalam pelayanan kesehatan. Saya juga ingin memberi semangat pada para dokter yang saat ini sedang bertugas merawat pasien-pasien COVID-19. Terima kasih atas semua pengabdian yang telah diberikan.

Untuk semua dokter yang tergabung pada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Selamat Ulang tahun yang ke-70. Tetaplah menjadi penjaga harapan. Berjuang untuk kemanusiaan.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru