Puncak Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022, di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 3 Desember 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Desember 2022
Kategori: Sambutan
Dibaca: 8.503 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
Yang saya hormati Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo beserta Forkopimda Provinsi Jawa Tengah;
Yang saya hormati para gubernur, bupati, dan wali kota yang hadir;
Yang saya hormati Ketua Umum PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. yang hadir secara virtual, semoga beliau segera diberikan kesembuhan dan sehat kembali;
Yang saya hormati seluruh jajaran pengurus PGRI dari seluruh tanah air Indonesia;
Bapak-Ibu hadirin undangan yang berbahagia.

Setelah beberapa kali hadir secara daring, alhamdulillah, pada HUT PGRI yang ke-77 dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 ini, kita semuanya bisa hadir secara langsung. Dan, saya sangat bahagia bisa bertemu dengan Bapak-Ibu guru semuanya.

Saya tahu selama pandemi COVID-19, Bapak-Ibu guru, para dosen, dan tenaga kependidikan menghadapi masa-masa yang sangat berat. Saya tahu itu. Banyak sanak saudara dan para murid yang terkena COVID-19 dan proses belajar mengajar harus dilakukan secara daring, meskipun saya tahu juga tidak semuanya, dengan segala keterbatasan di lapangan. Dan alhamdulillah, karena vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat sebanyak 440 juta suntikan vaksin yang kita berikan, 440 juta dosis vaksin yang telah kita suntikkan, pandemi COVID-19 bisa kita kendalikan dan ekonomi juga bisa kembali pulih seperti sebelum COVID-19. Ini yang patut kita syukuri.

Untuk itu, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Terima kasih atas kerja keras Bapak-Ibu Guru semuanya saat pandemi dan terima kasih telah mengawal masa depan anak-anak kita selama pandemi, dan terima kasih telah mengawal masa depan bangsa, negara, lewat pendidikan kepada anak didik kita.

Bapak-Ibu Guru yang saya hormati,
SDM unggul yang Bapak-Ibu hasilkan mempunyai beberapa komponen. Komponen pertama adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman.

Tadi sudah disampaikan oleh Pak Menteri bahwa sekarang guru diberikan kebebasan. Kenapa diberikan kebebasan? Karena perkembangan perubahan zaman sekarang ini sangat cepat sekali. Satu barang, satu ilmu kita baru pelajari sekarang, besoknya sudah keluar yang lain, sudah berubah ke yang lain. Sehingga, guru pun harus selalu meng-update informasi. Dan proses yang terpenting dalam pengajaran menurut saya saat ini adalah bagaimana proses pengajaran itu agar anak memiliki daya kritis yang baik, sehingga fleksibilitas itu diperlukan. Tidak kaku, harus fleksibel, karena ilmunya berkembang sangat cepat sekali.

Kita ini kadang-kadang, ada artificial intelligence, baru belajar ini apa sih barang ini. Muncul lagi barang baru big data, apa lagi ini barang ini apa, gunanya untuk apa. Muncul lagi besok internet of things, muncul lagi besok barang-barang baru yang selalu bermunculan setiap hari.

Saya kadang-kadang, ini apa ada cryptocurrency. Cryptocurrency kita baru belajar, besok muncul crypto asset. Apa ini? Inilah yang terus perlu di-update, karena memang perkembangan sekarang ini perkembangan zaman sekarang ini berubah-ubah dan cepat sekali perubahan. Jangan sampai ilmu yang sudah usang, yang sudah 30 tahun yang lalu atau sudah 20 tahun yang lalu masih kita berikan pembelajarannya kepada anak-anak kita.

SDM yang unggul juga terkait dengan komponen yang kedua, yaitu mentalitas dan karakter. Ini yang terus harus kita bangun: sikap santun, jujur, budi pekerti yang baik, peduli terhadap sesama, kerja keras, dan mampu bergotong-royong. Ini semakin penting untuk kita berikan kepada anak-anak kita. Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhinneka Tunggal Ika, ini juga adalah sebuah keharusan.

Komponen yang ketiga dari SDM unggul adalah kesehatan jasmani, ini jangan dilupakan, ini sudah lama kita lupakan. Kesehatan jasmani. Kita harus mencegah terjadinya stunting. Bapak-Ibu Guru harus melihat anak didiknya yang stunting itu ada atau tidak. Pola hidup sehat harus dikenalkan sejak dini. Makan sehat dan berolahraga yang cukup harus juga dibiasakan sejak dini. Jangan dilupakan masalah ini karena tidak ada gunanya berilmu, tidak ada gunanya memiliki keterampilan yang tinggi kalau mentalnya tidak sehat, fisiknya tidak sehat, percuma. Hati-hati mengenai ini. Ini sudah lama kita lupakan.

Penguasaan ilmu yang hebat juga akan menjadi sia-sia, jika anak didik kita tidak sehat jiwanya dan tidak sehat badannya. Hati-hati mengenai ini, karena sakit fisik maupun sakit mental adalah pengali nol dari prestasi akademik. Pintarnya kayak apa, kalau semuanya nilainya nilai pelajaran ya katakanlah 10, tapi kalau sakit-sakitan nilai akhirnya ya 10 kali 0, sama dengan 0 sepintar apapun anak didik kita. Kalau indeks prestasinya 4 misalnya, tapi sakit mental ataupun sakit fisik, indeks prestasinya ya 4 kali 0, sama dengan 0 lagi. Jadi hati-hati masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental dan kesehatan fisik.

Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan untuk kita semuanya. Tugas kita adalah mencetak SDM yang unggul, yang unggul prestasi akademiknya, yang unggul keterampilannya, tetapi juga yang unggul karakter sosial dan kebangsaannya, dan unggul pula kesehatan raganya, harus komplet. Ini tugas berat Bapak-Ibu semuanya.

Bapak-Ibu Guru yang saya muliakan,
Di tengah arus perubahan yang sangat cepat, Bapak-Ibu Guru dituntut untuk meningkatkan kapasitas. Mampu beradaptasi, yang tadi saya sampaikan, dengan teknologi pendidikan yang semakin canggih, serta menguasai pengetahuan yang baru, menguasai keterampilan yang baru, yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia yang berubah, sekarang ini sangat cepat sekali, sangat cepat sekali. Apalagi setelah muncul di mana-mana digitalisasi. Muncul pandemi, ini lebih dipercepat. Muncul lagi perang di Ukraina, mempercepat lagi, dibarengi lagi dengan krisis pangan, krisis energi, krisis finansial semakin perubahan itu cepat sekali.

Oleh sebab itu, saya minta sekali lagi, update informasi itu sangat-sangat dibutuhkan agar anak didik kita juga bisa kita berikan informasi yang terkini. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan guru terus menjadi program pemerintah: program Merdeka Belajar, program Merdeka Mengajar, dan program Guru Penggerak.

Saya ingin menekankan lagi apa yang tadi sudah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menjadi program utama pemerintah untuk mentransformasi pendidikan kita, untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di seluruh pelosok tanah air.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Akhirnya, dengan mengucap Selamat Hari Ulang Tahun PGRI yang ke-77 dan Selamat Hari Guru Nasional. Dan, terima kasih kepada para guru yang terus bekerja dengan dedikasi terbaik. Dan, terima kasih telah mendidik generasi penerus bangsa untuk selalu mencintai bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

Saya akhiri.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru