Peringati HUT Ke-75 TNI, Presiden: Sinergi Kunci Membangun Kekuatan Pertahanan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Oktober 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 787 Kali

Presiden Joko Widodo memimpin Upacara HUT ke-75 TNI, di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10). (Foto: Humas/Agung)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sinergi dan kerja sama yang dilakukan TNI dengan berbagai elemen bangsa adalah kunci untuk membangun kekuatan pertahanan. Hal ini sesuai dengan tema HUT ke-75 TNI, yaitu “Sinergitas untuk Negeri”.

Sinergi adalah kunci untuk membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif,” tegas Presiden dalam amanatnya pada HUT ke-75 TNI yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10).

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan, dalam menghadapi kondisi dunia yang berubah dan bergerak sangat dinamis diperlukan transformasi dalam organisasi TNI. “Transformasi organisasi TNI harus terus dilakukan sesuai dengan dinamika lingkungan strategis sesuai dengan dinamika ancaman, dan sesuai dengan perkembangan teknologi militer,” ujarnya.

Diungkap Presiden, dalam lima tahun terakhir TNI telah melakukan transformasi organisasi secara signifikan serta membentuk satuan-satuan organisasi yang baru untuk mendukung hal itu, di antaranya Divisi 3 Kostrad, Komando Operasi Angkatan Udara III, Komando Armada III, Pasukan Marinir 3, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, Skuadron Drone Angkatan Udara, dan Satuan Siber TNI.

“Pembentukan satuan-satuan organisasi baru ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus melakukan transformasi organisasi TNI, agar TNI semakin kokoh dalam menjalankan perannya,” kata Presiden.

Transformasi organisasi tersebut, tambahnya, harus didukung oleh transformasi teknologi serta personel yang mengendalikannya. TNI harus mampu beradaptasi di tengah era lompatan teknologi militer yang akan mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan. “Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh untuk mengubah kebijakan kita, dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan,” kata Presiden.

Kebijakan investasi pertahanan tersebut harus dirancang secara sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan dalam jangka panjang. “Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju,” kata Kepala Negara.

Presiden juga menekankan pentingnya karakter pejuang ada dalam jiwa prajurit TNI untuk dapat bertransformasi serta selalu siap menjawab panggilan tugas kapanpun dan di manapun.

“Karakter pejuang yang selalu siap untuk bersinergi, untuk bekerjasama bahu membahu dengan berbagai elemen bangsa, sinergi antar korps, sinergi antar matra, sinergi antar instansi, serta sinergi antar TNI dan Polri,” kata Presiden. (MAY/UN)

Berita Terbaru