Perintahkan Novel Baswedan Dilepas, Presiden Jokowi Minta Polri Tidak Picu Ketegangan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 46.591 Kali
Penyidik KPK Novel Baswedan bersama penyidik Bareskrim Mabes Polri yang menangkapnya, di rumahnya Kelaga Gading, Jakarta, Juma (1/5) dinihari

Penyidik KPK Novel Baswedan bersama penyidik Bareskrim Mabes Polri yang menangkapnya, di rumahnya Kelaga Gading, Jakarta, Juma (1/5) dinihari

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendapat laporan terkait penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  Novel Baswedan oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri, di rumahnya kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/5) dinihari.

Presiden sebagai pimpinan tertinggi Polri, kata Mensesneg, telah memerintahkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti untuk memastikan proses hukum bisa berjalan dengan terbuka, obyektif dan menjunjung tinggi rasa keadilan.

“Presiden juga telah memerintahkan Kapolri untuk melepaskan Novel Baswedan karena tidak ada alasan untuk menahan yang bersangkutan,” kata Pratikno dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (1/5) sore.

Mensesneg Pratikno juga menyatakan Presiden telah memerintahkan kapolri untuk menjaga kondisi yang sudah kondusif, dan tidak melakukan langkah-langkah yang menimbulkan kontroversi.

“Polri diminta tidak mengambil tindakan apapun yang bisa memicu ketegangan antar institusi penegakan hukum,” ujar Praktikno.

Perintah Presiden itu, lanjut Mensesneg, agar segera dilaksanakan demi untuk menjunjung tinggi wibawa hukum, menjaga marwah KPK dan Polri. “KPK dan Polri harus bahu membahu, saling menguatkan dan sinergi untuk melawan korupsi yang menjadi musuh kita bersama,” terang Pratikno.

Mensesneg menegaskan, Presiden Jokowi sangat memperhatikan penilaian publik akhir-akhir ini yang menilai kinerja  hukum kita sangat buruk “Harus ada kemauan dari semua aparat hukum untuk memperbaiki keadaan,” kata Praktikno.

Menurut Mensesneg,  di tengah upaya keras yang dilakukan oleh Presiden dan kabinet kerja untuk mengundang investasi ke tanah air, agar pertumbuhan ekonomi kita membaik yang pada akhirnya membuka lapangan kerja, bisa sia-sia bila keadaan hukum kita tidak memberikan kenyamaman mereka.

Kepada pimpinan KPK, pegawai KPK, lanjut Praktikno, Presiden meminta agar tenang dan tetap tegak berdiri dengan gagah berani untuk melanjutkan segala upaya pemberantasan korupsi.

“Presiden menjamin KPK akan terus tumbuh dan menjadi semakin kuat,” kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu. (ES)

Berita Terbaru