Periode 2019-2021, Pemerintah Tuntaskan Pengerjaan 66 PSN

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 September 2022
Kategori: Berita
Dibaca: 1.580 Kali

Menko Ekon Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers usai Rapat mengenai  Evaluasi PSN, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (06/09/2022). (Foto: Humas Setkab/Agung)

Pada periode 2019-2021, pemerintah telah menuntaskan sebanyak 66 proyek strategis nasional senilai Rp414,3 triliun. Proyek tersebut antara lain adalah bandar udara, bendungan, jalan, jalan tol, pelabuhan, kawasan, kereta, smelter, hingga proyek yang terkait dengan teknologi.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat mengenai  Evaluasi PSN yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (06/09/2022).

“Pada periode kedua pemerintahan Bapak Presiden, sudah ada 66 Proyek Strategis Nasional yang telah tuntas di periode 2019-2021, nilainya sebesar Rp414,3 triliun,” ujar Menko Ekon.

Secara rinci Airlangga memaparkan, pada tahun 2019 telah dirampungkan sebanyak 30 proyek senilai Rp165,3 triliun. Proyek ini terdiri dari bendungan, bandar udara (bandara), jalan, kawasan, kereta, pelabuhan, smelter, serta proyek terkait dengan teknologi.

“Untuk tahun 2020, itu selesai 12 proyek dengan nilai Rp123,1 triliun, terdiri dari bandara, kereta, jalan tol, pelabuhan, SPAM [sistem penyediaan air minum], kawasan industri, dan bendungan,” imbuhnya.

Selanjutnya, di tahun 2021 telah diselesaikan sebanyak 24 proyek senilai Rp125,9 triliun. Ini terdiri dari jalan tol, kereta, kawasan, perumahan, SPAM, bendungan, pelabuhan, dan teknologi.

Pada periode Januari hingga Agustus 2022 telah dituntaskan sebanyak 9 proyek senilai Rp140,1 triliun. Sedangkan pada September hingga Desember 2022, pemerintah menargetkan penyelesaian 16 proyek pembangunan senilai Rp101,2 triliun.

“Januari-Agustus 2022 ini telah selesai 9 proyek yang besarnya senilai Rp140,1 triliun, terdiri dari 2 proyek pelabuhan, 1 proyek bandara, 3 proyek kawasan industri, kemudian ada proyek ketenagalistrikan, dan kawasan perbatasan, dan juga ada pembangkit listrik,” pungkas Airlangga Hartarto. (FID/UN)

Berita Terbaru