Pernyataan Pers Bersama Presiden Republik Indonesia dan Presiden Federasi Rusia pada Kunjungan Resmi Presiden RI ke St. Petersburg di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia Kamis, 19 Juni 2025
Presiden Federasi Rusia (Vladimir Putin)
(Sebagaimana diterjemahkan)
Bapak Presiden yang saya hormati;
Rekan-rekan dan teman saya,
Kami senang menerima kunjungan Bapak Presiden di Federasi Rusia. Kunjungan Bapak Presiden Prabowo Subianto bersifat resmi dan bertepatan waktu Forum Ekonomi Internasional di St Petersburg. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden atas bisa memenuhi undangan saya dan menyampaikan pidatonya pada sidang pleno SPIEF yang bertema tahun ini “Nilai-nilai bersama sebagai dasar pembangunan tatanan dunia yang multipolar”.
Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah berkali-kali berkunjung ke Federasi Rusia sebagai Menteri Pertahanan. Pada bulan Juli tahun lalu, kami bertemu di Moskow bersama Bapak Presiden sebagai presiden terpilih Republik Indonesia.
Saya ingin menggarisbawahi bahwa Indonesia ialah mitra kunci Federasi Rusia di kawasan Asia Pasifik. Hubungan bilateral antara dua negara kita berkembang secara tradisional berdasarkan pada prinsip kepercayaan dan persahabatan. Tahun ini kami merayakan 75 tahun menjalinnya hubungan bilateral. Negara kami memfasilitasi proses pembangunan kenegaraan dan mendukung penguatan posisi Republik Indonesia yang muda di arena internasional. Hari ini dalam perundingan dengan Bapak Presiden Prabowo Subianto, beliau sudah membahas isu ini. Objek-objek yang dibangun pada masa itu masih berfungsi di Republik Indonesia dan memberikan manfaat kepada rakyat Indonesia. Hari ini Rusia juga berusaha untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara kita secara konsisten.
Dengan segala usaha, Federasi Rusia mendukung keanggotaan Indonesia di dalam BRICS. Sejak Januari 1, Indonesia menjadi anggota penuh dalam BRICS. Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruh besar di arena internasional, saya yakin akan menambah potensi BRICS dan memberikan sumbangan besar, sumbangan tambahan ke kegiatan BRICS dan mekanisme kerja samanya.
Hari ini kita mengadakan negosiasi yang konstruktif. Kami membahas kompleks isu-isu bilateral. Kami juga membahas isu-isu internasional. Dalam deklarasi yang kami adopsi hari ini, kita mencatat tujuan serius dan bertanggung jawab di bidang berbagai-bagai, khususnya dalam bidang perdagangan. Selain itu, kita menandatangani sejumlah dokumen dan perjanjian kerja sama.
Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ialah salah satu mitra perdagangan Rusia yang utama di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun lalu, volume perdagangan antara kedua negara kita mencapai 4,3 miliar Dolar Amerika Serikat. Selama empat bulan tahun ini, volume perdagangan naik 40 persen. Kami juga memperluas pasokan gandum Rusia ke Republik Indonesia dan pasokan produksi pertanian Indonesia ke Federasi Rusia.
Pada bulan April, kami menandatangani memo saling pengertian di bidang infrastruktur halal dan dokumen ini membuka peluang baru untuk ekspor produksi peternakan ke Republik Indonesia. Pada bulan April, kita menyelenggarakan sidang dan komisi bersama Rusia dan Indonesia di bidang ekonomi perdagangan dan teknologi, dan forum bisnis. Saya yakin bahwa kami akan mendapat peluang baru untuk kerja sama sesudah kami menandatangani perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia. Harapan saya bahwa perjanjian ini akan ditandatangani pada masa dekat.
Perusahaan Rusia berfungsi bekerja di pasar Indonesia secara efektif. Kami bersedia menambah pasokan minyak dan gas alam cair ke pasar Indonesia. Perusahaan Rosneft dan perusahaan Pertamina melaksanakan proyek bersama membangun kilang minyak dan kompleks petrokimia di provinsi Jawa Timur. Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas Indonesia dan juga memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua.
Kami terbuka untuk bekerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir. Kami juga berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai, termasuk bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan staf. Kami berminat menambah kerja sama di bidang teknologi canggih, termasuk penggunaan luar angkasa dengan tujuan damai, smart city, kecerdasan buatan.
Kita kerja sama di bidang kebudayaan. Selama lebih enam tahun di Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia di Jakarta, kami mengatur dan mengadakan konser, pameran dan pertunjukan seni Rusia. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Rusia dibuka di ibu kota Indonesia, Jakarta dan di Pulau Bali.
Kami juga kerja sama di bidang pelatihan staf, lebih dari 500 orang Indonesia belajar di Rusia. Selama tahun-tahun terakhir, kami mengusahakan mempermudah perjalanan wisata masing-masing. Kami memulihkan penerbangan langsung dari Moskow ke Pulau Bali. Pada bulan Januari, Konsulat Jenderal Rusia di Pulau Bali telah buka.
Tentu saja, hari ini kami membahas isu-isu paling utama di agenda global. Kita mencatat bahwa posisi Rusia dan Indonesia terhadap isu kebanyakan isu global dan regional sangat mirip atau hampir sama. Kedua negara kami membela prinsip kedaulatan di arena internasional, bersatu pada perkembangan damai di kawasan Asia Pasifik. Kami koordinasikan di PBB dan platform lain.
Sebagai penutupan, saya ingin sekali lagi menjunjung tinggi, mengapresiasi kerja sama dengan Bapak Presiden hari ini. Tentu saja kunjungan ini akan memfasilitasi kerja sama strategis antara kedua negara kita dan akan bermanfaat untuk kesejahteraan bangsa kita.
Terima kasih atas perhatian.
Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Yang Mulia Presiden Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia;
Para menteri dan pejabat tinggi kedua negara;
Saudara-saudara sekalian.
Saya ingin menyampaikan terima kasih, penghargaan saya setinggi-tingginya atas undangan ini, atas penerimaan yang begitu baik pada diri saya dan rombongan saya. Saya sangat gembira bisa berkunjung di kota yang sangat bersejarah ini dan juga ini adalah kota penuh kepahlawanan bagi sejarah Rusia dan Uni Soviet. Ini adalah kunjungan negara yang pertama saya sebagai Presiden Republik Indonesia dan saya berterima kasih walaupun tahun yang lalu saya belum dilantik jadi presiden, tapi saya sudah diterima dengan begitu hangat dan terhormat oleh Presiden Putin pada bulan Juli 2024 yang lalu.
Hubungan antara Rusia dan Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Federasi Rusia selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Sewaktu Indonesia masih baru merdeka dan masih sangat miskin, Uni Soviet pada saat itu di mana Rusia adalah inti sudah sangat membantu kami. Sampai hari ini rakyat Indonesia tidak lupa dengan bantuan dari Rusia. Sampai hari ini tidak hanya di ibu kota kami, tapi di kota-kota besar kami begitu banyak gedung-gedung besar, jembatan, kereta api, pabrik-pabrik yang besar, yang dibangun dengan bantuan Rusia.
Pada saat Indonesia masih sangat miskin, Rusia membantu tanpa meminta kita kembali bayar hutang dalam waktu cepat. Tapi, akhirnya walaupun berapa puluh tahun, tapi kami kembalikan hutang kami pada saat itu.
Hari ini kita telah bertemu dan hubungan kita semakin lebih tinggi lagi. Pertemuan saya dengan Presiden Putin hari ini berlangsung dengan intens sangat dan produktif. Di semua bidang; ekonomi, kerja sama teknis, perdagangan, investasi, pertanian, semua telah mengalami peningkatan yang berarti. Sebagai contoh, pada pertemuan bulan Juli 2024 lalu, Presiden Putin menyampaikan keinginan membuka penerbangan langsung Rusia-Indonesia Sekarang, penerbangan terbesar Rusia terbang tiga kali dalam satu minggu Moskow-Bali. Kemudian dalam musim dingin, empat kali dalam satu minggu. Dan, kami membuka peluang, silakan kalau mau menambah penerbangan tidak hanya ke Bali tapi ke kota-kota lain di Indonesia, kami membuka untuk penerbangan langsung dari Rusia
Kami juga sudah mencapai banyak persetujuan baru, dan terutama kami ingin meningkatkan jumlah anak-anak muda Indonesia untuk belajar di Rusia dengan beasiswa dari pemerintah Indonesia.
Terima kasih kepada Presiden Putin dan pemerintah Rusia atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS. Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita, dalam Eurasian Economic Union.
Di bidang internasional, sebagaimana tadi disampaikan Presiden Putin, Indonesia dan Rusia memiliki banyak sekali pandangan yang sama. Kami menghormati kedaulatan setiap negara, kami ingin menyelesaikan semua masalah dengan damai, dan kami selalu ingin mengutamakan kolaborasi daripada konflik. Saya berharap bahwa kunjungan ini akan membawa kemajuan yang sangat signifikan bagi hubungan antara kedua negara.
Dan, saya ucapkan terima kasih saya diundang besok di St Petersburg International Economic Forum bersama Yang Mulia, Presiden Putin.
Sekali lagi, terima kasih.