Pernyataan Pers Presiden RI di Pasar Rakyat Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, 28 September 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 September 2022
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 1.397 Kali

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kopra ini kan komoditas yang harganya banyak ditentukan oleh internasional. Naik turunnya sebuah komoditas itu sulit diintervensi oleh pemerintah, sama dengan CPO [crude palm oil]/kelapa sawit, sama seperti dulu waktu [harga] sawit jatuh, ya kita, karena itu komoditas internasional. Kopra juga sama, karena masuknya sudah masuk ke pasar bebas.

Saya sudah bertemu dengan beberapa orang juga mengeluhkan itu. Saya mau cek detail seperti apa problemnya. Kalau pemerintah bisa mengintervensi, tapi pasar tidak bisa, mekanisme pasar tidak bisa diintervensi. Tadi petani menyampaikan kepada saya, harganya kopra turun. Komoditas itu ada yang naik, ada yang turun. Sekarang yang banyak naik [harga] batu bara, CPO, nikel. Nah, ini pas kopranya turun. Belum tentu nanti akan naik lagi, karena memang situasi dunia tidak pasti.

Wartawan
(audio tidak terdengar jelas)

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kenapa saya turun ke Halmahera Barat untuk melihat secara langsung mengenai infrastruktur, juga hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional salah satunya adalah pasar kopra. Karena Provinsi Maluku Utara dengan adanya industri tambang di sini yang sudah masuk dari mentah ke smelter, pertumbuhan ekonomi pasti akan di atas rata-rata nasional, termasuk Ternate. Karena saya cek Ternate termasuk sudah di atas 7, nasional hanya 5,2. Ini yang harus dijaga terus, kondusifitas setiap kabupaten, kota, provinsi.  Karena di sini mungkin, saya belum membandingkan dengan provinsi lain, menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Maluku Utara.

Halmahera Barat saya belum cek ke BI pertumbuhan ekonominya bagaimana, tapi kalau melihat daerah pasar seperti ini ya saya kira mirip-mirip sama rata-rata. Prestasi di atas nasional.

Wartawan
(audio tidak terdengar jelas)

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Negara ini dari Sabang sampai Merauke, banyak sekali 514 kabupaten/kota yang semuanya ada pulau terpencil di sebelah barat, misalnya di Nias, Simeulue, Mentawai dan juga yang ada di Bangka Belitung. Di sebelah timur juga, kemarin kita baru ke Maluku Barat Daya. Itu semuanya butuh. Kenapa saya turun ke bawah? Untuk memastikan hal-hal yang tadi sudah Anda tanyakan, seperti apa lapangannya, seperti apa kondisi ekonominya.

Wartawan
(audio tidak terdengar jelas)

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Diusulkan saja kepada tim, itu ada timnya. Nanti kalau sudah masuk ke saya, siapa tadi namanya? (tidak terdengar) Nanti saya lihat, wong belum masuk ke meja saya. Saya sudah mendengarkan dan saya sudah dengar. Nanti terakhir, nanti terakhir biasanya masuk ke meja saya.

Keterangan Pers Terbaru