Persiapan AG 2018 Sesuai Jadwal, Presiden Jokowi Minta Renovasi GBK Jadi ‘Landmark’ Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.265 Kali
Presiden Jokowi saat kick off laga final Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Gelora Bung Karno (3/3) (Foto: BPMI)

Presiden Jokowi saat kick off laga final Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Gelora Bung Karno (3/3) (Foto: BPMI)

Terkait dengan kesiapan penyelenggara Pesta Olahraga Negara-negara Asia atau Asian Games (AG) ke-28 tahun 2018 mendatang, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, pada prinsipnya dari semua yang dilaporkan, baik di Jakabaring (Palembang), DKI Jakarta, dan Jawa Barat, siap untuk semuanya sesuai dengan schedule. Termasuk di antaranya renovasi Gelora Bung Karno (GBK), karena GBK ini adalah cagar budaya (heritage).

Menurut Seskab, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menyampaikan untuk dilakukan penyesuaian perbaikan yang lebih baik.


“Presiden betul-betul mewanti-wanti supaya tidak ada sekat-sekat lagi, tidak ada pagar-pagar lagi di Senayan. Karena sekitar GBK itu semuanya terlalu banyak pagar sehingga satu tempat dan lain tempat terhambat,” kata Pramono kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5) petang.

Untuk yang berkaitan dengan estetika dan juga kandungan dalam negeri untuk renovasi GBK, Presiden betul-betul menekankan untuk diperhatikan.

Terkait renovasi GBK itu, Tim Komunikasi Presiden dalam siaran persnya Senin (2/5) menyampaikan, bahwa saat kunjungan ke London, Inggris, dua minggu lalu, Presiden sempat melihat langsung Queen Elizabeth Olympic Park, tempat penyelenggaraan London Olympic tahun 2012.

“Saya melihat, saat ini, kawasan Olympic Park tersebut, setelah Olimpiade berakhir bukan hanya jadi pusat olahraga tapi telah menjadi area publik (public space) bagi masyarakat London,” ujar Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Tim Komunikasi Presiden.

Presiden berharap, renovasi GBK ini nantinya juga bisa menjadi landmark Kota Jakarta, landmark Indonesia yang kemanfaatan publiknya dapat berlangsung untuk jangka panjang.

”Jadi bukan hanya bermanfaat untuk penyelenggaraan Asian Games saja,” kata Presiden.

Presiden juga mengingatkan perlunya diperhatikan standarisasi serta kualitas bahan dari infrastruktur yang direnovasi. Penggunaan produk dalam negeri dan memperhatikan aspek estetika desain juga diperlukan.

“Khusus estetika desain, GBK harus betul-betul memiliki nilai tambah, memiliki karakter sebagai nation heritage yang bersejarah,” ucap Presiden. (DND/FID/ES)

Berita Terbaru