Persiapan Penyelenggaraan Asian Games 2018, Menpora: Semuanya On the Track
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan, bahwa persiapan penyelenggaraan Asian Games ke-18 Tahun 2018 semuanya masih pada jalurnya (on the track). Bahkan sebagian sudah melebihi target, seperti Gelora Bung Karno (GBK).
Tadi sudah dilaporkan semuanya sudah on the track, bahkan melebihi target. Seperti di GBK, pada bulan Februari mestinya target sekitar 45 (persen) dan alhamdulillah sudah melebihi jadi 47 persen, kata Imam kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas Perkembangan Infrastruktur Dalam Mendukung Penyelenggaraan Asian Games 2018, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/3) siang.
Demikian pula untuk beberapa venue, menurut Menpora, ada 10 cabang olahraga yang masih di-pending venue-nya karena belum direncanakan. Pada Rapat Terbatas telah diputuskan, mulai dari BMX, Kriket, kemudian baseball, jetski, layar, rugbi, kabadi (olahraga gulat beregu asal India), basket, dan surfing.
Untuk surfing sudah diputuskan di Pelabuhan Ratu Jawa Barat, kemudian BMX di Lubuklinggau Sumatera Selatan, kemudian kriket di GOR Soemantri Kuningan, ujar Imam.
Kemudian baseball, menurut Menpora, masih dilihat lagi. Keputusannya memang di Palembang. Tetapi kalau memang kebutuhannya hanya untuk tempat latihan, bisa jadi digeser kembali ke Jakarta, karena lapangan tandingnya di Jakarta.
Untuk basket, lanjut Menpora, diputuskan digeser di Palembang karena punya tempat yang betul-betul berstandar international. Demikian pula Kabadi, olahraga tradisional India seperti halnya gulat, tetapi beregu, akan dipertandingkan di Jakarta Expo.
Kemudian untuk rugbi, lanjut Menpora, sedang dipertimbangkan di Kuningan. Jetski dan layar di Ancol, dua-duanya di Ancol, jetski dan layar, ujarnya.
Kemudian ada usul lagi bagaimana pemanfaatan di kawasan Banten, yaitu gedung ICE di sekitar BSD (Bumi Serpong Damai), menurut Menpora saat ini sedang dipertimbangkan beberapa cabang olahraga yang mungkin nanti akan digeser ke sana bila di JCC (Jakarta Convention Center), maupun di Jakarta Expo tidak memungkinkan.
Anggaran
Mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk percepatan ini semuanya, menurut Menpora Imam Nahrawi, diambil dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kecuali untuk surfing, dimungkinkan nanti dari APBD Provinsi Jawa Barat.
Ia menyebutkan, untuk tahun 2017, pihaknya baru mempersiapkan sekitar Rp500 miliar. Namun demikian, Menpora mengaku bersyukur untuk payung hukum pengadaan barang jasa, termasuk pelaksana dalam hal ini satker, sudah diputuskan Menteri Keuangan, dan Peraturan Presiden (Perpres) Pengadaan Barang dan Jasa pun sudah diputuskan oleh Presiden.
Jadi ini tinggal mengeluarkan saja dan bentuk pemanfaatannya nanti dilakukan oleh Inasgoc, oleh penyelenggara, jelas Menpora.
Menpora berharap tidak semuanya persiapan penyelenggaraan Asian Games berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, bisa juga dari sponsor. Saya optimistis Inasgoc/kepanitiaan bisa mencari opsi tambahan, kata Imam. (FID/DND/ES)