Persiapkan Sertifikasi Internasional, BNP2TKI Akan Lebih Banyak Kirim TKI Perawat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 34.964 Kali

TKI PerawatBadan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan memperkuat kualitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan membuat lembaga sertifikasi profesi perawat internasional.

“Kalau Filipina kan yang dikirim perawat-perawat kalau Indonesia yang dikirim Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) sehingga hasilnya lebih gede perawat,” kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid kepada wartawan seusai bersama Menteri BUMN Rini Soemarno menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (15/5).

Nusron mengaku difasilitasi Menteri BUMN untuk membuat lembaga sertifikasi profesi perawat internasional, supaya perawat-perawat kita itu bisa mendapatkan sertifikat internasional sehingga kalau dikirim gajinya meningkat 4 (empat) kali lipat.

Ia menyebutkan, lembaga sertifikasi perawat internasional atau NCLEX-RN (National Council Licensure Examination Nurse Register) di Asia ini baru 4 (empat) yang punya, yaitu India, Filipina, Hongkong, dan Taiwan. Karena itu, perawat Indonesia kalau ingin mendapatkan sertifikat internasional itu harus datang ke Filipina.

Kini dengan bantuan Menteri BUMN Rini Soemarno, menurut Nusron, akan difasilitasi agar ada lembaga sertifikasi perawat internasional di Indonesia. “Kita datangkan assesor dari Filipina, tempat uji kompetensinya di Indonesia, lembaga sertifikasi profesinya di Indonesia,” katanya seraya menyebutkan, yang ditugaskan kesitu adalah Rumah Sakit Pertamina bersama Sekolah Tinggi Kesehatan Pertamina.

Kalau nanti (calon tenaga kerja) dididik di situ, Nusron meminta agar lulusan SMA tidak pergi dulu menjadi TKI, sebaiknya ambil diploma 3 (DIII) mengambil Stikes di situ, karena akan berpeluang memperoleh gaji yang mahal, yang akan bisa mengganti TKI PLRT.

Menurut Nusron, per tahunnya perawat yang menganggur di tanah air ada 18.000 ribu, sementara di Timur Tengah butuh15.000 perawat, belum di Hong Kong, Australia, Eropa. “Kita tidak bisa penuhi dan teman-teman yang di sana terancam dipulangkan karena tidak punya sertifikat,” jelasnya

Kenapa perawat? “Sebagaian besar pekerja wanita, yang paling dekat hospitality dan keperawatan,” jawab Nusron.

Kepala BNP2TKI itu mengemukakan, bahwa kini Indonesia tidak lagi mengirim PLRT ke Timur Tengah, dan diharapkan pada tahun 2017 mendatang kita melakukan total moratorium pengiriman PLRT. Karena itu, salah satu jalan keluar adalah melatih angkatan kerja yang 63 persen berpendidikan SD, SMP untuk di-upskill dan di-upgrade menggunakan dana fungsi pendidikan untuk konsep SMK Mini.

“Maksudnya kurikulum selama ini selama 3 tahun diajarkan di SMK itu diperas yang tidak pokok dibuang diambil yang skill-nya dijadikan 6-8 bulan. Percontohan sudah jalan di Jatim, di 300 titik, 1 titik 90 orang,” papar Nusron.

Saat ditanya siapa yang akan mengkoordinasikan program tersebut, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, belum dibahas. “Tapi kami membutuhkan itu untuk mengkonversi yang dulu PLRT supaya ke depan tidak menjadi PLRT tapi menjadi hospitality: juru masak, juru cuci di hotel, di restoran, dan sebagainya,” ujarnya.

Adapun TKI yang semula berstatuk kontrak ke pengguna individu ke depan diarahkan untuk menjadi TKI kontrak oleh perusahaan (dipekerjakan ke pengguna), kayak model outsourcing. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru