Pertamina Lanjut Beli LPG Iran, Mapna Akan Bangun Pembangkit Listrik di Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Desember 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 29.844 Kali
Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerjasama kelistrikan yang ditandatangani Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri ESDM Iran, di Teheran, Rabu (14/12) siang. (Foto: Bouweda/Humas)

Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerja sama kelistrikan yang ditandatangani Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri ESDM Iran, di Teheran, Rabu (14/12) siang. (Foto: Setkab/Wedha)

Menteri ESDM Ignasius Jonan membenarkan, bahwa Indonesia melalui Pertamina akan melanjutkan pembelian bahan bakar gas cair (LPG) dari Iran sebesar kurang lebih 500 ribu metrik ton lebih. Selain itu, Pertamina juga akan membeli minyak mentah dan sebagian minyak jadi dari negeri tersebut.

Kepada wartawan Jonan menambahkan, bahwa Presiden Joko Widodo telah sepakat Pertamina diberikan kesempatan mengelola dua wilayah kerja migas yang ditawarkan. “Pertamina akan melakukan studi teknis dan analisa keuangannya sekitar di akhir bulan Februari di Mansouri dan Ab-Teymoura. Iran mengharapkan ada lifting lebih besar dari 2 tempat ini,” kata Jonan kepada wartawan dalam keterangan pers, di Teheran, Iran, Rabu (14/12) sore.

Ditambahkan Jonan, akan ada satu perusahaan patungan yang akan dijalankan untuk pembangunan refinery atau pengelolaan minyak mentah menjadi minyak jadi di Jawa Timur dengan total 5 miliar dolar AS.

Kelistrikan
Terkait kerja sama bidang kelistrikan yang ditandatanganinya dengan Kementerian Energi Republik Islam Iran, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, MoU (Memorandum of Understanding) ini bertujuan untuk memberikan landasan kerja sama kelembagaan untuk mendorong dan meningkatkan kerja sama teknis secara bilateral mengenai isu-isu di bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan timbal balik.

MoU ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pengembangan Pembangkit Listrik; 2. Transmisi dan Distribusi; 3. Pertukaran pengalaman mengenai Pusat Perbaikan Pembangkit Listrik; 4. Pengembangan energi terbarukan; 5. Mendorong dan meningkatkan Investasi ; 6. Mendorong untuk melakukan dialog kebijakan; dan 7. Bidang-bidang lain yang disepakati Para Pihak.

Tindak lanjut dari MOU ini, menurut Jonan,akan dibentuk komite teknis bersama bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan dimana tugasnya adalah menyusun secara rinci kerja sama dan secara periodik melakukan evaluasi.

Menurut Jonan, dalam kerja sama di bidang kelistrikan itu, perusahaan Iran Mapna Group ditawari untuk berpartisipasi di dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga gas bumi atau independent power plant.  Perusahaan ini dipilih karena dari segi kapasitas produksi dan pangsa pasar untuk gas turbinnya nomor 3 di dunia.

“PLN dan Kementerian ESDM akan mengirimkan staf untuk belajar ke Mapna untuk belajar gas turbin,” jelas Jonan.

Menteri ESDM berharap Indonesia dan Iran akan membuat perusahaan patungan untuk perawatan gas turbin karena dapat menghemat waktu. Indonesia menggunakan 57.000 megawatt yang 60% adalah gas turbin.

“Itu yang tadi istilah Menlu superfokus,” pungkas Jonan. (BPS/UN/ES)

Berita Terbaru