Pertemuan dengan 3.000 Milenial Karyawan Muda BUMN pada Peresmian Kawasan The Telkom Hub, 1 November 2018, di Kawasan Perkantoran Telkomgrup, Gatot Subroto, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 November 2018
Kategori: Sambutan
Dibaca: 2.270 Kali

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Ini pas kita bertemu, saya hanya ingin menyampaikan satu, dua, atau tiga hal yang penting untuk kita cermati bersama.

Tadi sudah saya sampaikan bahwa perubahan dunia itu begitu sangat cepatnya, sangat cepat sekali. Itu saya rasakan, saya amati, saya lihat, hari, minggu, bulan, tahun kelihatan sekali perubahannya.

Tadi saya sudah sampaikan bahwa tiga tahun lalu waktu saya masuk ke Silicon Valley melihat markasnya Twitter, Facebook, Google, Plug and Play, saat itu bayangan saya perubahan itu memang sudah ada dan di depan kita perubahan itu akan begitu sangat cepatnya. Siapa yang bisa merespons dengan cepat perubahan-perubahan itu? Tidak ada yang lain, tidak ada yang lain, yang bisa merespons/mengadaptasi secara cepat perubahan-perubahan ini adalah yang ada di depan saya ini semuanya.

Maaf saya tidak merendahkan yang lain, terutama yang sudah… Tetapi yang ingin saya pesankan di sini adalah sekali lagi kecepatan perubahan ini agar Saudara-saudara betul-betul bisa merespons secepat-cepatnya, kalau tidak negara ini, negara kita, bangsa kita, ditinggal oleh negara-negara lain.

Saya melihat, terutama setiap konferensi yang saya ikuti, yang selalu terus dibicarakan adalah yang berkaitan dengan digital ekonomi. Digital ekonomi, Revolusi Industri 4.0, selalu itu. Bicara, ketemu dengan kepala negara, dengan menteri dari negara lain, selalu berbicara tentang artificial intelligence, internet of things, big data selalu terus. Virtual reality, Bitcoin, cryptocurrency. Karena apa? Regulasi peraturan pemerintah itu lamban mengantisipasi itu. Peraturannya belum ada, barangnya sudah datang. Inilah yang sekarang perlu saya sampaikan, perlu merespons secara cepat perubahan-perubahan ini.

Yang terakhir saya titip, gunakan media sosial itu untuk perubahan-perubahan yang baik. Mengubah pola pikir, mengubah mindset, mengubah paradigma, sehingga betul-betul manfaat keterbukaan, manfaat digitalisasi, digital ekonomi itu betul-betul memberi manfaat pada bangsa kita, negara kita. Jangan sampai yang muncul di media sosial ujaran kebencian, ujaran kedengkian, fitnah, hoaks dan saudara-saudaranya. Ya saudara hoaks, saudara ujaran kebencian kan tahu apa, siapa. Ini penting, karena memang teknologi yang datang bertubi-tubi seperti ini harus diikuti dengan sebuah standar moralitas yang lebih tinggi dari teknologi.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tapi di dalam pertemuan kali ini saya tidak mengadakan kuis, karena saya tidak bawa sepeda.

Saya tutup.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru