Pertemuan dengan Masyarakat Pegunungan Arfak, 27 Oktober 2019, di Lapangan Bola Irai, Kampung Irai, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Oktober 2019
Kategori: Sambutan
Dibaca: 793 Kali

Terima kasih, Pak Bupati.
Selamat pagi, semuanya!

Mejireso, jicemo, bitejo.
Majires, ronemeno, jicem nzap ijo, raha.

Pada siang hari ini, saya betul-betul merasa sangat berbahagia sekali, bisa hadir di Kabupaten Pegunungan Arfak. Bisa berjumpa langsung dengan Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian. Saya sangat bahagia, sangat senang, sangat terharu sekali.

Tadi sudah disampaikan oleh Pak Bupati kepada saya, Pak Gubernur, mengenai yang pertama, jalan antara Manokwari dan Pegunungan Arfak, yang tadi Pak Bupati menyampaikan, minta segera diselesaikan dan diaspal. Akan kita segera selesaikan. Agar apa? Agar barang-barang pertanian, produk-produk pertanian, yang berasal dari Pegunungan Arfak, bisa dijual di Manokwari.

Pak Bupati, di sini ada apa sih, yang produk pertaniannya apa? Wortel ada?

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Wortel ada.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wortel bisa dibawa ke Manokwari. Apa lagi?

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Kentang ada.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kentang bisa dibawa ke Manokwari. Apa?

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Kol ada.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kol juga bisa dibawa dari Pegunungan Arfak ke Manokwari. Apa lagi?

Bupati Pegunungan Arfak
Daun bawang, daun bawang ada. Bawang.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bawang juga ada?

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Bawang putih dan bawang merah juga ada.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bawang putih dan bawang merah ada? Bisa dibawa dari Arfak ke Manokwari.

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Potensi pariwisata ada, potensi pariwisatanya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dan juga pariwisata, agar orang bisa berdatangan, berbondong-bondong dari Manokwari dan provinsi lain dari seluruh tanah air melihat keindahan Danau Anggi laki dan perempuan yang ada di Pegunungan Arfak. Tadi saya sudah lihat dari atas, begitu sangat indahnya danau itu.

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Danau Anggi Giji dan Anggi Gida, danau perempuan dan laki-laki.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yang kedua, yang berkaitan dengan airport, dengan bandara. Beri waktu saya dua tahun, untuk menyelesaikan airport yang ada di sini. Sehingga semuanya terbuka, masyarakat di sini bisa pergi ke mana pun. Dan airport adalah sebuah sarana transportasi yang sangat penting bagi penduduk yang ada di sini untuk bisa lebih maju ke depan. Tadi juga disampaikan banyak dari Pak Bupati, mengenai rumah sakit, mengenai puskesmas, pasar, semuanya diminta oleh Pak Bupati. Saya akan berikan, tetapi mohon waktu jangan setahun, paling tidak dua-tiga tahun. Ya.

Warga Pegunungan Arfak
K2! K2!

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
K2 ya tadi juga sudah, K2. Sudah dicatat Pak Mendagri. K2, Pak Mendagri. Ini Pak Menteri Dalam Negeri juga hadir, jadi nanti yang urus apa tadi? K2. Ya.

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Kita ada pemekaran kampung, Pak. Kampung baru sudah diproses dan diharapkan Bapak Menteri Dalam Negeri segera keluarkan kode kampungnya agar segera diperhitungkan untuk… Karena masyarakat di sini bukan sebut Dana Desa (DD), ini mereka sebut Dana Jokowi. Jadi segera dimekarkan kampungnya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, nanti biar Pak Mendagri tindaklanjuti apa yang tadi disampaikan oleh Pak Bupati.

Bupati Pegunungan Arfak (Yosias Saroy)
Kita ada pemekaran distrik atau kecamatan dan kabupaten.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti, distriknya dulu, kabupatennya nanti dulu. Jangan semuanya diminta, semuanya. Ya? Satu-satu saya selesaikan. Nanti kita lihat lagi, dua tahun, saya evaluasi. Nanti kalau masih ada yang perlu diselesaikan nanti akan kita kerjakan.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Betul-betul saya merasa bahagia, berada di antara Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian di Pegunungan Arfak ini. Salam semuanya untuk yang tidak bisa hadir di lapangan ini. Sekali lagi, sampaikan rasa cinta saya kepada seluruh masyarakat, seluruh keluarga yang ada di Pegunungan Arfak.

Terima kasih.
Selamat pagi.
Makadasem deito, idemiyam hanyenbu.

Sambutan Terbaru