Pertemuan dengan Para Pimpinan Lembaga Negara, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, 12 Agustus 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Agustus 2022
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 657 Kali

Kita tadi bertemu dan berbicara selama lebih dari dua setengah jam, utamanya kita berbicara mengenai krisis global yang berkaitan dengan krisis pangan, krisis energi, dan juga krisis keuangan. Kita berbagi, sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan domestik kita, baik yang berkaitan dengan pangan, yang berkaitan dengan energi, dan juga yang berkaitan dengan keuangan.

Yang kedua, memang sudah lama kita lembaga-lembaga tinggi negara memang karena COVID-19, memang sudah lama tidak ketemu. Jadi ini pas tujuhbelasan, agustusan, kita bertemu untuk berbicara hal-hal yang tadi saya sampaikan. Saya rasa itu.

Wartawan
Soal lain, Bapak.
Pak, kemarin Bapak memberikan restu kepada capres Prabowo dan juga Pak Ganjar, seperti apa tanggapannya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak. Kan enggak gitu mestinya, ya silakan. Ini demokrasi kita kan memang harus disampaikan seperti itu. Enggak mungkin Presiden ada, misalnya menteri yang ke saya untuk menyampaikan itu kemudian saya bilang, “Tidak, ndak bisa.”

Ya, silakan. Bahwa itu ditafsirkan sebagai restu, ya silakan juga.

Wartawan
Pak, kemarin kan Pak Kapolri sudah mengumumkan tersangka FS untuk tersangka baru kasus yang kemarin Bapak pesankan untuk diungkap begitu, Pak. Tanggapannya seperti apa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tanyakan ke Kapolri, saya sudah keseringan menyampaikan mengenai itu. Tanyakan ke Kapolri ya, karena sudah jelas semuanya.

Wartawan
Tapi kan kemarin kan Bapak minta agar diungkap, tetapi motifnya sampai sekarang kan belum diungkap. Apa ada desakan gitu, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, tanyakan ke Kapolri, karena sudah jelas semuanya. Tanyakan ke Kapolri.

Wartawan
Pak, izin, terkait subsidi. Bapak kan mengatakan sudah berbicara dengan jajaran pimpinan… (audio tidak terdengar dengan jelas), terutama dengan pimpinan DPR. Mungkin tahun ini masih bertahan… (audio tidak terdengar dengan jelas). Kira-kira antisipasinya tahun depan seperti apa tuh, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini angka subsidi kita untuk energi ini memang terlalu besar. Cari negara yang subsidinya sampai Rp502 triliun karena kita harus menahan harga Pertalite, gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp502 triliun ini masih terus kuat bisa kita pertahankan? Ya kalau bisa ya alhamdulillah baik, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau memang APBN tidak kuat bagaimana? Ya kan? Kan negara lain harga BBM-nya sudah Rp17 ribu, Rp18 ribu, sudah naik dua kali lipat semuanya. Ya memang harga keekonomiannya seperti itu.

Jadi, tadi kami menyampaikan kepada beliau-beliau mengenai fakta-fakta itu, angka-angka itu. Kalau kita masih ada income negara dari komoditi, dari komoditas itu masih baik ya kita jalani, tapi kalau ndak?

Wartawan
Pak, soal pengganti MenPAN RB? Kan ini sudah beberapa hari, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Belum.

Wartawan
Tapi sudah mengantungi namanya belum, Pak? Sudah ada nama yang dikantungi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, kantungnya sudah penuh.

Keterangan Pers Terbaru