Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020, 16 Januari 2020, di The Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman, Provinsi DKI Jakarta
Wartawan
Pak, tadi dikatakan mengenai masalah asuransi. Di Indonesia itu tidak ada masalah apa-apa Pak, justru dana pensiun yang penting. Itu gimana Pak tanggapan pemerintah, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya dua-duanya. Jadi industri keuangan yang non-bank tadi saya sampaikan, baik itu asuransi, baik itu dana pensiun itu memang memerlukan sebuah reform. Perbaikan-perbaikan, baik itu di sisi pengaturan, di sisi pengawasan, maupun sisi permodalan, penting semuanya. Karena kalau perbankan pernah kita reform di 2000 sampai 2005, pernah dilakukan. Nah yang sektor ini juga diperlukan, sehingga dari sisi pengaturan, pengawasan, permodalan akan lebih baik dan lebih sempurna.
Wartawan
Reformasi yang dibutuhkan itu apakah gara-gara munculnya masalah di Jiwasraya dan Asabri, Pak? Reformasi tersebut apakah karena ada masalah seperti Asabri atau Jiwasraya Pak, latar belakangnya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ndak. Ya, kebetulan pas ada peristiwa Jiwasraya, tapi ndak itu. Tapi memang memerlukan itu, lembaga keuangan non-bank ini memerlukan itu. Sehingga nanti akan dilakukan oleh OJK, tentu saja akan di-support secara penuh oleh pemerintah.
Wartawan
Pak terkait masalah Jiwasraya dan Asabri sendiri apakah Pak Presiden sudah menerima laporannya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh sudah, sudah.
Wartawan
Tanggapannya bagaimana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Seratus persen sudah disampaikan kepada saya. Yang paling penting Menteri BUMN, OJK, Menteri Keuangan nanti akan menyelesaikan masalah bisnis ekonominya, kemudian urusan hukum itu urusan di Kejaksaan Agung. Saya kira penting itu diselesaikan.
Wartawan
Pak mengenai keterlibatan 3 tokoh internasional Pak, dalam pembangunan ibu kota. Benefit-nya untuk Indonesia apa Pak? Keterlibatan 3 tokoh internasional?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya kira itu. Ada lagi?
Wartawan
Terkait MBZ, keterlibatan Putra Mahkota Abu Dhabi dalam pembangunan ibu kota baru?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi kan saya sampaikan bahwa yang ingin kita bangun ini adalah trust, membangun trust. Beliau-beliau ini memiliki pengalaman yang baik di bidang pembangunan kota, punya pengalaman. Misalnya, Syekh Mohammed bin Zayed al Nahyan memiliki pengalaman dalam merombak total Abu Dhabi, membangun kota baru yang namanya Masdar City, memiliki itu. Dan memiliki reputasi yang sangat baik di dunia. Kemudian yang kedua, Masayoshi Son, juga memiliki reputasi yang baik di bidang teknologi, di bidang keuangan. Figur-figur seperti ini diperlukan. Kemudian Bapak Tony Blair juga sama, memiliki reputasi yang baik di bidang pemerintahan. Saya kira memang yang ingin kita bangun ini adalah trust internasional terhadap apa yang ingin kita kerjakan, ya.