Pertumbuhan RI Masih 5 Besar Dunia, Presiden Jokowi Minta Pelaku Pasar Tetap Optimistis

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 24.269 Kali
Presiden Jokowi didampingi Ketua OJK Muliaman Hadad meresmikan TV Pasar Modal, di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (10/8)

Presiden Jokowi didampingi Ketua OJK Muliaman Hadad meresmikan Saluran TV Pasar Modal, di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (10/8)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kalangan pelaku pasar untuk tetap optimis ditengah lesunya perekonomian dunia.  Presiden menyampaikan permintaanya itu saat  menghadiri ulang tahun ke – 38 Pasar Modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia ( BEI), Kawasan SCBD Jakarta, Senin (10/8).

“Kita harus tetap optimis. Tidak usah merasa perekonomian Indonesia saja tetapi negara yang lain juga melambat dan kita masih, pertumbuhan ekonomi kita masih 5 besar dunia,” kata Presiden Jokowi.

Untuk meyakinkan para pelaku pasar, Presiden kemudian secara langsung meminta  kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk menyampaikan target penyerapan anggaran kementeriannya, yang dijawab 93 persen.

“Yang jawab Menteri Keuangan,” kata Presiden Jokowi, seraya menambahkan bahwa seluruh kementerian pada semester kedua nanti akan menggenjot belanjanya.

“Perkiraan  bulan Oktober-November pasti meroket, belanjanya,” kata Presiden Jokowi.

Untuk lebih meyakinkan bahwa perekonomian Indonesia tetap mengalami pertumbuhan, Presiden meminta kalangan pelaku pasar untuk melihat langsung di lapangan, khususnya pembangunan infrastruktur.

“Kalau ada yang tidak percaya. Masih meragukan pembangunan infrastruktur tidak jalan, saya akan tunjukkan,” terang Presiden.

Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan,  kecepatan penyerapan anggaran pemerintah yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi semester II 2015 bergantung pada tiga kementerian,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015, masing-masing kementerian tersebut memperoleh alokasi anggaran Rp 118,54 triliun untuk Kementerian PU-Pera, Rp 64,95 triliun untuk

Jadi Barometer

Pada akhir sambutannya, Presiden menyatakan dukungan pemerintah untuk terus mendorong BEI  agar makin kokoh menghadapi berbagai dinamika perekonomian dunia, sehingga dapat menjadi barometer pasar modal, baik di tingkat Asia maupun global.

“Marilah kita jaga dan terus tingkatkan kinerja pasar sehingga pasar modal Indonesia akan menjadi baromoter, baik di tingkat Asia maupun dunia,” kata Presiden Jokowi.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengingatkan otoritas pasar modal untuk terus berbenah dan memperkuat keterlibatan investor dalam negeri.

“Saya yakin, pelaku pasar modal domestik akan cukup matang sehingga pasar modal kita makin kokoh menghadapi arus keuangan global yang mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya,” katanya.

Usai memberi sambutan, Presiden lalu menandatangani prasasti Peluncuran saluran TV  Pasar Modal “Indonesia Business Capital Market Channel” dilanjutkan dengan penaijauan ke studio.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil,  Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad.

(WID/UN/RAH/ES)

Berita Terbaru