Pesan Perjuangan Para Pahlawan Dibacakan Dalam Upacara di Lingkungan Lembaga Kepresidenan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 November 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 15.864 Kali
Staf Ahli Bidang Polhukam Kemensetneg, Gogor Oko Nurharyoko, memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan, di halaman parkir Kemenseneg, Jakarta, Senin (12/11) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Staf Ahli Bidang Polhukam Kemensetneg, Gogor Oko Nurharyoko, memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan, di halaman parkir Kemenseneg, Jakarta, Senin (12/11) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan Lembaga Kepresidenan melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2018, di Halaman Parkir Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Senin (12/11) pagi.  Upacara dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Sekretariat Negara Gogor Oko Nurharyoko yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Dalam upacara tersebut, dilakukan pembacaan  pesan-pesan perjuangan atau kata-kata mutiara dari para pahlawan nasional:

  1. Pesan pahlawan nasional Jenderal Sudirman: Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah, TNI akan berjuang terus;
  2. Pesan Pahlawan nasional Prof. Moh. Yamin, SH: Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri;
  3. Pesan pahlawan nasional Supriyadi: Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi;
  4. Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I: Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki), Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan), Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab);
  5. Pesan pahlawan nasional Pattimura: Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit;
  6. Bung Tomo: Jangan memperbanyak lawan, tapi perbanyaklah kawan. Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau  menyerah kepada siapapun juga;
  7. Soekarno: Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah;
  8. Hatta”Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita. Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi;
  9. A. Kartini: Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata  “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah  mendaki puncak gunung;
  10. Ki Hajar Dewantara: Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh), Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat). Dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan).

Dalam kesempatan itu Inspektur Upacara Gogor Oko Nurharyoko juga membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial RI dalam menyambut Peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2018.

Upaca Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2018 di yang diikuti oleh para pejabat eselon I, II, III, dan IV di lingkungan Lembaga Kepresidenan itu dihadiri oleh Deputi Sekretaris Kabinet bidang Kemaritiman Agustina Murbaningsih, Deputi Seskab bidang Dukungan Kerja Kabinet Yuli Harsono, dan Staf Ahli Seskab Syafrudin. (RSF/RAH/ES)

 

Berita Terbaru