Pesan Seskab ke Dubes: Sebar Luaskan Hasil Sidang Kabinet Sebagai Bagian Promosi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 44.730 Kali
Seskab menerima Duta Besar di Ruang Rapatnya Kamis (18/2) siang. (Foto:Humas/Rahmat)

Seskab menerima Duta Besar di Ruang Rapatnya Kamis (18/2) siang. (Foto:Humas/Rahmat)

Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, menerima 9 (sembilan) duta besar (dubes) yang akan bertugas sesuai penempatannya di ruang rapat Seskab, Gedung III Kementerian Sekretariat Negara Kamis (18/2) siang.

Sembilan dubes yang diterima oleh Seskab adalah:

  1. Drs. H. Husnan Bey Fananie, M.A. untuk Republik Azerbaijan, berkedudukan di Baku;
  2. Alexander Litaay untuk Republik Kroasia, berkedudukan di Zagreb;
  3. Drs. Antonius Agus Sriyono untuk Takhta Suci Vatikan, berkedudukan di Vatikan;
  4. Drs. Iwan Suyudhie Amri untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad;
  5. Sri Astari Rasjid untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, berkedudukan di Sofia;
  6. Dra. Hj. Safira Machrusah, M.A. untuk Republik Demokratik Rakyat Aljazair, berkedudukan di Aljir;
  7. Drs. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Si. untuk Republik Ekuador, berkedudukan di Quito;
  8. Octavino Alimudin, S.H., LL.M. untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan, berkedudukan di Teheran; dan
  9. Drs. Tito Dos Santos Baptista untuk Republik Mozambique merangkap Republik Malawi, berkedudukan di Maputo.

Dalam kesempatan audiensi dengan dubes tersebut, Seskab menyampaikan beberapa hal yang perlu diketahui dan pahami. Hal ini dikarenakan, menurut Seskab,  setiap pemerintahan mempunyai gaya dan kebijakan yang berbeda-beda.

“Bapak/Ibu sudah menjadi kepanjangan tangan, etalase, dan juga representasi dari Presiden di luar negeri, tentunya harus memahami dan mengetahui karakter presidennya. Jangan sampai kemudian para dubes tidak paham apa yang menjadi basic need atau keinginan dari Presiden,” tegas Seskab.

Beberapa arahan Seskab yang lain adalah sebagai berikut:

  1. Tahun 2016 adalah tahun yang oleh Presiden katakan sebagai percepatan kerja. Harapannya pada 2016 ini pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5,3 dan cara berpikir Presiden betul-betul tidak biasa (out of the box);
  2. Ada lima poin utama yang sekarang ini menjadi prioritas yang harus diperhatikan. Pertama adalah pertumbuhan ekonomi, kedua penyerapan tenaga kerja, ketiga penurunan angka kemiskinan, keempat masalah inflasi, kelima gini ratio (kesenjangan);
  3. Era ke depan adalah era persaingan, era kompetisi, Presiden sudah menyampaikan hal ini di mana-mana;
  4. Bank dunia baru saja merilis mengenai ease of doing business (kemudahan untuk melakukan dunia usaha). Peringkat sekarang ini 109 dari 189, dan Presiden mencanangkan tahun 2017 Indonesia harus di bawah 40;
  5. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bertanggung jawab untuk mengoordinasi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan hubungan diplomatik, perdagangan, investasi. Namun, Presiden juga menunjuk beberapa menteri menjadi penanggung jawab untuk mengurai apabila ada kemacetan, problem yang bersifat teknis maupun non teknis, tanpa mengganggu, tanpa overlapping, tanpa melebihi kewenangan yang dimiliki oleh Kemenlu;
  6. Saat ini pemerintah sedang betul-betul menggalakkan yang namanya Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung;
  7. Pemerintah akan membuat badan promosi, dari 17 kementerian menjadi satu. Jadi nanti untuk badan promosi akan dibuat satu badan promosi baru yang menghimpun semuanya, sehingga kalau mengadakan pameran di luar negeri itu enggak nanggung-nanggung;
  8. Per hari ini sudah dikeluarkan 10 paket kebijakan. Prinsipnya adalah, dari 1-10 memberikan kemudahan di bidang investasi, dan memberikan proteksi kepada para investor;
  9. Presiden saat ini ada di Silicon Valley, untuk mengunjungi tempat Google, ke tempat Twitter, Facebook. Bahkan nanti di KBRI masing-masing, harapannya apa yang menjadi keputusan sidang kabinet secara resmi akan disampaikan oleh Sekretariat Kabinet (Setkab) kepada Kemenlu. Para dubes diharapkan juga menyampaikan itu kepada masyarakat internasional, karena itu bagian dari proses promosi. Secara resmi sudah disampaikan pada Menteri Luar Negeri, supaya semua keputusan sidang kabinet langsung disebar, disampaikan kepada seluruh kedutaan-kedutaan;
  10. Pada tanggal 6-7 Maret 2016, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT-OKI Luar Biasa. Jadi KTT OKI ada dua, yang satu reguler tiga tahun sekali, yang satunya adalah luar biasa. Khusus untuk KTT OKI Luar Biasa ini akan dihadiri kurang lebih 56 Kepala Pemerintahan termasuk Raja, kemudian 4 observer, dan 4 mitra utama kita yaitu AS, Rusia, Cina, Uni-Eropa. Tema utamanya adalah tentang Al-Qudz Al-Sharif;
  11. Sekarang ini pemerintah sedang secara sungguh-sungguh melakukan mediasi persoalan Iran-Saudi Arabia; dan
  12. COP-21 yang baru selesai di Paris telah mengikat sebagai bangsa yang dianggap melakukan pembangunan dalam ekonomi global, Indonesia berketetapan untuk menurunkan emisi sampai dengan 29%. Mudah-mudahan dengan bantuan dunia internasional bisa menurunkan pada 2030 ini sampai dengan 41%.

Para dubes yang bertemu Seskab tersebut dilantik di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7/P Tahun 2016. (DND/EN)

Berita Terbaru