Peserta Paket A/B/C Dapat KIP, Puan: Jika Disalahgunakan Akan Dicabut

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Mei 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 28.610 Kali
Menko PMK menyapa anak-anak usai mengikuti acara Penyerahan KIP dan Peluncuran Program Revitalisasi SMK di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jumat (26/5). (Foto: Humas/Edi).

Menko PMK menyapa anak-anak usai mengikuti acara Penyerahan KIP dan Peluncuran Program Revitalisasi SMK di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jumat (26/5). (Foto: Humas/Edi).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengingatkan, bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan oleh pemerintah untuk anak-anak Indonesia agar bisa bersekolah.

Saat ini, menurut Menko PMK, peruntukan KIP telah ditambahkan kepada anak-anak yang ada di panti asuhan, dan program kesetaraan Paket A/B/C.

Namun Puan mengingatkan, bahwa hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah bukan untuk jajan atau digunakan hal-hal yang tidak bermanfaat atau bersifat negatif. “Jika disalahgunakan,  maka KIP siswa akan dicabut dan diberikan kepada siswa lain yang lebih membutuhkan,” kata Puan saat menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan meluncurkan Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di halaman Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/5) pagi.

Untuk itu, Menko PMK menegaskan, bahwa penggunaan KIP itu menjadi tanggung jawab bukan hanya orang tuanya namun juga menjadi tanggung jawab guru-guru yang ada di sekolahnya,” tegas Puan seraya menyampaikan rasa syukurnya, karena ada 1.857 anak di Kota Solo yang menerima atau sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar itu.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam laporannya mengatakan, ke-1857 siswa kota Solo yang mendapat KIP itu terdiri dari 331 siswa SD, 283 siswa SMP 283 orang, 257 siswa SMA, 610 siswa SMK 610, 12 orang siswa SLB, dan 364 peserta belajar program kesetaraan paket A/B/C. (FID/EN/ES)

 

Berita Terbaru