Pilgub DKI Putaran II, Presiden Jokowi Himbau Ulama Jaga Suasana Kondusif

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 April 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 26.709 Kali
Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah ulama, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4) sore. (Foto: Setpres)

Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah ulama, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4) sore. (Foto: Setpres)

Terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta putaran kedua pada Rabu (19/4) besok, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan para ulama agar turut menjaga situasi tetap kondusif. Jangan sampai ada yang merusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa.

“Beliau meminta agar para ulama ikut menenangkan supaya situasi tetap kondusif. Jangan sampai merusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa serta jangan sampai ada membuat bangsa ini menjadi terpecah,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma’ruf Amin usai bersama sejumlah ulama bertemu dengan Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4) sore.

Menyikapi hal tersebut, menurut K.H. Mar’ruf Amin, para ulama mengimbau agar pendukung dari masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak memobilisasi massa yang dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Para ulama sepakat, Pilkada yang akan dilaksanakan tanggal 19 April nanti itu jangan ada mobilisasi dari pihak mana pun sehingga menimbulkan ketidakstabilan suasana di DKI Jakarta,” kata K.H. Ma’ruf.

Redistribusi Aset

Sebelumnya Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan, pertemuan Presiden Jokowi dengan para ulama yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut berlangsung hangat dan penuh keterbukaan.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan program-program pemerintah yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan umat beragama.

Ketua Umum MUI K.H. Ma’ruf Amin mengemukakan, salah satu masalah yang disampaikan bahwa beliau akan melakukan redistribusi aset tanah-tanah yang akan dibagikan kepada masyarakat, ormas, dan pesantren-pesantren. Kemudian adanya kemitraan antara pengusaha besar dengan masyarakat dan ormas. Juga masalah narkoba yang semakin hari semakin memprihatinkan serta masalah terorisme dan radikalisme yang juga meminta perhatian dan dukungan para ulama.

“Para ulama sepakat untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang tadi disampaikan Bapak Presiden baik yang menyangkut redistribusi aset, masalah kemitraan, penanggulangan narkoba, terorisme dan radikalisme,” kata K.H. Ma’ruf Amin.

Para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Syafiq Mughni (Muhammadiyah), Yusnar Yusuf (Jam’iyatul Washliyah), Basri Barmanda (Perti), Mahfud M.D. (KAHMI), Jimly Asshiddiqie (ICMI), Hamdan Zoelva (Syarikat Islam), Dahnil Anzar (Pemuda Muhammadiyah), Yaqut Cholil Qoumas (PP GP Ansor), Siti Noordjannah Djohantini (Aisyiah), Anggia Ermarini (Fatayat NU), Habib Zain bin Umar bin Smith (Ketum Rabithah Alawiyah), Arifin Ilham (Majelis Az-Zikra), dan Yusuf Mansur (PP Darul Qur’an).

Sementara Presiden Jokowi dalam kesempatan itu didampingi oleh Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru