Pimpin Rapat Terbatas, Presiden Minta MotoGP Mandalika Disiapkan Dengan Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Januari 2022
Kategori: Berita
Dibaca: 1.220 Kali

Presiden Jokowi memimpin Ratas Evaluasi Persiapan Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022, Kamis (13/01/2022), di Mandalika, NTB. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Jelang pagelaran yang semakin dekat, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk memastikan pelaksanaan MotoGP 2022 Mandalika dapat terlaksana dengan baik.

Hal itu disampaikan Presiden dalam Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Persiapan Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022, di Hotel Kuta Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/01/2022) sore. Rapat ini juga dihadiri sejumlah menteri secara virtual.

“Saya ingin memastikan bahwa persiapan pelaksanaan MotoGP 2022 ini, di Mandalika, Nusa Tenggara Barat ini betul-betul harus terlaksana dengan baik, tanpa ada isu-isu yang enggak baik yang ikut numpang di situ,” ujarnya.

Pelaksanaan Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika akan berlangsung di bulan Maret mendatang. Sebelumnya pada bulan Februari dijadwalkan tes resmi MotoGP di sirkuit tersebut.

“Tinggal satu bulan lagi untuk persiapan pre season test, yaitu di 11-13 Februari dan dua bulan untuk MotoGP series di 18-20 Maret 2022, sehingga betul-betul saat ini berkejar-kejaran kita dengan waktu,” ujarnya.

Pertama, Kepala Negara meminta jajarannya untuk memastikan kesiapan Bandar Udara (Bandara) Internasional Lombok sebagai pintu masuk bagi para pembalap, ofisial, dan juga penonton MotoGP.

“Pastikan betul bahwa penerimaan kita tidak ruwet, semuanya bisa serba cepat, tetapi kepastian harus aman dari COVID-19,” tegasnya.

Terkait hal tersebut, Presiden meminta jajaran terkait untuk memperhitungkan slot penerbangan serta memastikan kelancaran kedatangan logistik para peserta balapan dan juga kedatangan penumpang.

“Kelancaran selama di bandara, mulai dari imigrasi, mulai dari protokol kesehatan, mulai dari bea cukai yang ada di sana, saya minta betul-betul semuanya dilakukan secara profesional dengan kecepatan yang cepat,” tambahnya.

Selanjutnya, Presiden meminta agar moda transportasi dari bandara maupun dari Kupang menuju ke Mandalika betul-betul disiapkan sesuai kebutuhan yang ada untuk mengantisipasi adanya lonjakan penonton yang datang dari luar maupun dalam negeri.

“Ini kita mengelola 63 ribu (orang) bukan barang mudah, ini belum yang di luar, itu yang juga mungkin dari masyarakat sekitarnya ingin datang. Ini sekali lagi ini MotoGP penggemarnya banyak, di Indonesia penggemarnya sangat banyak, bukan banyak, sangat banyak,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Negara meminta agar berbagai penataan lanskap mulai dari penataan dan pelebaran jalan, penghijauan kawasan, hingga penataan pemukiman segera diselesaikan.

“Semuanya sudah dimulai, pelebaran jalan Kuta-Keruak, kemudian juga penataan pemukiman yang tadi juga saya lihat homestay maupun warung penjualan suvenir, warung yang berjualan makanan, semuanya agar bisa di-upgrade sehingga wajah Mandalika ini betul-betul pada saat MotoGP berubah,” ujarnya.

Terkait persiapan sirkuit yang akan digunakan untuk pertandingan, Presiden Jokowi memerintahkan agar pembenahan fasilitas dan infrastruktur di dalam sirkuit dapat dipercepat, mulai dari pembangunan royal box, paddock, hingga pitbull bagi pembalap dan ofisial.

“Yang kemarin masih kelihatan agak bermasalah, meskipun ini sudah dikerjakan juga, sistem drainase yang menampung kalau ada curah hujan yang tinggi. Ini juga hati-hati. Jangan nanti ada alasan karena curah hujannya ekstrem, berarti enggak siap sistem drainase kita,” tegasnya.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung sirkuit lainnya, mulai dari tribun penonton, pengaspalan kembali jika diperlukan, hingga pasokan listrik.

Tak kalah pentingnya, Presiden juga mengingatkan agar fasilitas penunjang gelaran internasional ini, seperti penginapan baik hotel maupun homestay, rumah makan atau restoran, hingga suvenir.

“Ini betul-betul tolong disiapkan dan dihitung betul. Fasilitas penjualan suvenir, UMKM, ini yang melibatkan perajin-perajin yang ada di NTB dan provinsi yang lain, termasuk promosi destinasi wisata mana yang bisa dikunjungi setelah atau sebelum MotoGP diselenggarakan,” tandasnya. (TGH/UN)

Berita Terbaru