Pimpin Ratas, Presiden Jokowi Sentil Masih Ada Kementerian dan BUMN Gunakan Produk Impor

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 19.436 Kali
Suasana Rapat Terbatas tentang Lanjutan Pembahasan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (23/2) di Kantor Presiden. (Foto: Humas/Jay)

Suasana Rapat Terbatas tentang Lanjutan Pembahasan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (23/2) di Kantor Presiden. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas (ratas) mengenai lanjutan pembahasan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2) sore.

Dalam pengantar Presiden Jokowi menegaskan, sudah beberapa kali ia sampaikan mengenai dorongan kita untuk menggunakan produk dalam negeri, terutama dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa oleh pemerintah.

“Kenapa ini terus kita tekankan? Karena kita ingin agar beban biaya bisa dikurangi, karena tidak perlu mengimpor sehingga meningkatkan daya saing dan competitiveness industri kita di pasar dunia,” tegas Presiden.

Selain itu, lanjut Presiden, penggunaan produk dalam negeri juga bisa memperkuat struktur industri nasional dan tentu saja bisa membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan kesempatan kerja.

Tetapi,  dari beberapa kali pantauan dirinya, menurut Presiden, masih ada beberapa kementerian yang pengadaannya masih menggunakan barang-barang impor.

Oleh sebab itu, Presiden minta agar Menteri Perindustrian memaparkan TKDN secara lengkap, dan juga mekanisme penentuan sertifikasi TKDN.

“Dan juga tidak hanya di kementerian, di BUMN-BUMN juga sudah saya sampaikan secara langsung pada Dirut, tetapi dalam pelaksanaannya juga masih banyak beberapa BUMN yang masih menggunakan produk-produk bukan dari dalam negeri,” kata Presiden Jokowi.

Rapat Terbatas itu dihadiri oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri Pertanian Amran Nasution, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. (DND/ES)

Berita Terbaru