PLN: P2B Jawa Bali Operasikan 238 Unit Pembangkit dan Aliran Daya Listrik 500kV
Hari kedua pelaksanaan Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Kemasyarakatan (Bakohumas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) melakukan kunjungan lapangan ke Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Cinere, Depok, Jumat (21/7).
Ia menambahkan bahwa sistem tenaga listrik Jawa Bali (SJB) merupakan sistem interkoneksi terbesar di Indonesia meliputi 238 unit pembangkit dengan 33.481 megawatt daya mampu netto dan 22.220 kms saluran transmisi bertegangan 70kV, 150kV, dan 500kV.
“Prinsip sistem operasi yakni Sistem beroperasi dengan biaya pokok produksi pembangkit yang ekonomis. Saat terjadi gangguan, sistem dapat tetap stabil dan terhindar dari pemadaman,” ujar Adi.
Keamanan sistem, menurut Adi, ada reserve margin minimal 30%, cadangan putar/panas (1x pembangkit terbesar), cadangan dingin (2x pembangkit terbesar), dan terpenuhinya N-1 transmisi dan IBT.
“Beban puncak 25.106MW. Tren pertumbuhan sejak tahun 2015 3,27% dengan pertumbuhan energi SJB mencapai 5,57%. Komposisi pembangkit PLTU sebesar 61% atau 20.554 sedangkan PLTGU 21% sebesar 7.257,” tutur Adi.
Energi yang digunakan, menurut Adi, per jenis bahan bakar sampai April 2017 yakni batubara 64,19%, gas bumi 17,87%, LNG 6,45%, tenaga air 5,71%, panas bumi 5,23%, CNG 0,46%, MFO 0,05%, dan HSD 0,05%.
Sementara itu Iwan Utama, Manajer Teknik P2B, menyampaikan ada 450 gardu induk operasi Jawa Bali yang didukung oleh alat komunikasi.”
P2B memiliki 6 control centre dan salah satunya berada di Cinere, Depok,” ujar Iwan.
Kegiatan forum tematik Bakohumas KESDM dilaksanakan dengan metode diskusi (20/7) dan kunjungan lapangan (21/7). Acara ini dihadiri perwakilan humas dari kementerian/lembaga yang tergabung dalam forum Bakohumas. (EN).