Presiden Ajak Berikan Nuansa Pemikiran Baru, ‘Smart Shortcut’, dan ‘Goal Oriented’

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Juli 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.836 Kali

Presiden memberikan arahan pada peserta Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) Tahun Anggaran 2020 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (28/7). (Foto: Humas/Ibrahim)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak untuk berani memberikan nuansa berbeda, pemikiran-pemikiran baru, menuntun dan menemukan cara-cara yang lebih cepat, serta memacu anak buah agar menempuh jalan lebih cepat, smart shortcut, serta goal oriented (orientasi selalu hasil).

Hal tersebut disampaikan Presiden kepada para peserta Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) Tahun Anggaran 2020 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (28/7).

Kepala Negara menilai bahwa letak permasalahannya ada pada tata kelola pemerintah yang semua harus diubah. Ia menambahkan bahwa terlalu banyak peraturan yang membelenggu sendiri padahal disusun sendiri.

“Terlalu banyak prosedur, terlalu banyak tahapan-tahapan padahal sebetulnya kita bisa langsung. Terlalu banyak birokrasi, sekali lagi yang terjebak oleh aturan yang kita buat sendiri,” kata Presiden.

Inilah, menurut Presiden, pekerjaan besar ke depan, termasuk di TNI-Polri, dan seluruh peserta yang mengikuti diklat karena ke depan akan menjadi pimpinan-pimpinan di TNI dan Polri.

Dalam kondisi normal pun, Presiden tekankan cara kerja tetap harus berorientasi pada hasil, cepat, dan efisien, karena sekali lagi ke depan negara yang cepatlah yang akan memenangkan kompetisi-kompetisi yang ada apalagi saat berada dalam situasi sulit, kondisi krisis baik kesehatan maupun ekonomi.

“Suasana seperti ini kita harus berani merubah channel dari channel ordinary (yang biasa-biasa saja) ke channel yang extraordinary (channel yang luar biasa) baik itu kecepatan maupun cara-cara kerja kita,” ujarnya.

Dari channel dan cara-cara rumit, masuk kepada cara yang cepat dan sederhana. Ditegaskan Presiden, dari yang SOP normal kepada SOP shortcut.

“Enggak bisa kita bekerja dengan cara-cara biasa dan ini kalau kita bisa mengubah ke channel yang tadi saya sampaikan, kalau diteruskan pada posisi yang normal inilah yang namanya kecepatan dan inilah yang akan memenangkan kompetisi kita dengan negara-negara lain karena kita memiliki kecepatan,” jelas Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden mengajak kepada para peserta Sesko TNI, Sesko angkatan Sespimti, Sespimmen Polri untuk mengawal beberapa agenda yang mendesak dan sekaligus penting bagi negara ini.

“Mengawal perubahan cara-cara kerja baru tadi sudah saya sampaikan cara kerja yang rumit dan lambat menjadi cara kerja yang cepat,” katanya.

Dari regulasi dan peraturan-peraturan yang rumit, lanjut Presiden, menjadi membuat peraturan-peraturan yang sesedikit mungkin dan sesederhana mungkin serta dari SOP yang berbelit-belit kepada SOP yang mudah dan cepat.

“Sekali lagi, kalau cara-cara ini bisa kita lakukan, saya meyakini kita akan bisa melewati masa yang sulit. Ini masa yang tidak mudah ini,” katanya.

Kemudian, Presiden sampaikan bahwa semua masuk kepada sebuah budaya baru kerja di dalam situasi yang normal yang diharapkan nantinya tahun depan sudah berada pada posisi pulih ekonomi, vaksinnya sudah ketemu, dan bisa dilaksanakan vaksinasi secara massal pada seluruh rakyat.

“Saudara-saudara adalah wajah negara kita di mata rakyat dan saya juga berharap Saudara-saudara  adalah wajah dari Pemerintah kita di mata rakyat. Dan selamat bertugas,” pungkas Presiden. (TGH/EN)

Berita Terbaru