Presiden: Antisipasi Dampak La Nina di Sektor Pertanian, Perikanan, dan Perhubungan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Oktober 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.314 Kali

Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas “Antisipasi Bencana Hidrometeorologi”, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10) pagi. (Foto: Humas/Teguh)

Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi dan juga dampak dari La Nina terhadap berbagai sektor di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden saat memimpin Rapat Terbatas melalui konferensi video mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10) pagi.

“Dampak dari La Nina ini terhadap produksi pertanian, agar betul-betul dihitung, (serta) terhadap sektor perikanan dan juga sektor perhubungan,” kata Presiden.

Presiden menyampaikan, bahwa berdasarkan laporan yang diperoleh dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi sebesar 20-40 persen di atas normal jumlah curah hujan bulanan di Indonesia.

“(Peningkatan curah hujan) 20-40 persen bukan kenaikan yang kecil,” tegas Presiden.

Lebih lanjut, ia juga memerintahkan kepada peserta Ratas, agar informasi mengenai perkembangan cuaca disampaikan secepatnya kepada seluruh provinsi dan daerah.

“Saya juga minta supaya disampaikan, disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca secepat-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah. Sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa,” ujar Presiden mengakhiri pengantarnya. (FID/UN)

Berita Terbaru