Presiden Apresiasi Penanganan COVID-19 di Bali
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapreasi penanganan COVID-19 di Provinsi Bali yang telah berhasil menurunkan kasus aktif hingga 95 persen dari puncak kasus. Kasus harian di Bali pada Kamis (07/10/2021) tercatat hanya mencapai 60 kasus, turun jauh dari puncak kasus yang mencapai 1.910 pada Agustus.
Selain itu, kasus aktif juga menurun dari 13.803 kasus menjadi hanya 605 kasus. Presiden pun berharap angka tersebut bisa terus ditekan.
“Jadi pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama, terus tekan. Ini betul-betul harus ada konsistensi,” ucap Kepala Negara saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Bali, di Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar, Jumat (08/10/2021).
Presiden juga mengingatkan kepada para Bupati, Wali Kota, Kapolres, hingga Dandim agar memperhatikan beberapa hal terkait penanganan COVID-19, seperti tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).
“Ini BOR, standar WHO di bawah 60 [persen], kita sudah berada di angka-angka ini: Karangasem, Bangli, Buleleng, Kota Denpasar, Gianyar, Jembrana, Badung, Klungkung, Tabanan, semuanya saya kira pada posisi baik,” imbuhnya.
Selain itu, Presiden juga meminta agar ketersediaan obat dan oksigen diperhatikan dengan detail. Upaya ini perlu dilakukan agar di saat terjadi kekurangan dapat segera diketahui dan segera ditangani sehingga tidak terjadi keterlambatan di lapangan.
“Begitu ada yang merah langsung kita kejar supaya tidak terlambat,” tutur Presiden.
Kepala Negara juga mengapresiasi capaian vaksinasi di Bali yang telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua.
“Secara umum sudah 80 persen, saya kira sudah sangat tinggi. Jadi saya minta untuk lansianya saja agar dikejar, dinaikkan,” tandasnya. (BPMI SETPRES/UN)