Presiden Buka Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP)

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Juli 2024
Kategori: Berita
Dibaca: 456 Kali

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan sekaligus membuka acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Hotel Fairmont, Jakarta (25/7/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

 

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan sekaligus membuka acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Hotel Fairmont, Jakarta (25/7/2024).

“Saya sangat menghargai, saya sangat mengapresiasi Kemitraan Parlemen Indonesia-Pasifik sebagai sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat kemitraan di Pasifik”, ungkap Presiden saat memberikan sambutan pada acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Hotel Fairmont, Jakarta (25/7/2024).

Ia mengungkapkan bahwa di tengah situasi global saat ini, kemitraan di Pasifik menjadi sangat penting untuk berbagi pengalaman guna mencari solusi bersama.

“Kemitraan ini sangat penting untuk semakin dieratkan. Apalagi saat ini kita semua menghadapi tantangan-tantangan besar, baik dari sisi ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik antarkekuatan besar, ancaman perubahan iklim, dan berbagai krisis, di mana kerja sama parlemen dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman, untuk berbagi best practice, dalam mencari solusi bersama.” ujarnya

Presiden menjelaskan, setidaknya ada tiga sektor penting yang menjadi perhatian bersama-sama. Tiga sektor tersebut, yaitu terkait perubahan iklim.

“Yang pertama, terkait perubahan iklim. PBB memperkirakan kenaikan permukaan air laut hingga satu metersampai 2.100. Ini merupakan ancaman besar bagi kawasan kita, sehingga diperlukan penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal ini dengan adaptasi kebijakan, serta peningkatan kerja sama infrastruktur dan lingkungan”, jelasnya.

Sektor kedua, jelas Presiden, adalah ekonomi biru.

“Yang kedua, terkait ekonomi biru yang merupakan potensi besar kawasan kita. Bank dunia menyebutkan, sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10 persen PDB jika dikelola secara berkelanjutan, sehingga diperlukan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan, serta kolaborasi dalam penegakan hukum, dan konservasi sumber daya laut”, ungkapnya.

Dan sektor ketiga, lanjut Presiden, adalah pengembangan SDM.

“Yang ketiga, terkait pengembangan SDM. Melalui pendidikan dan pelatihan dilakukan secara inklusif,termasuk bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi, sehingga butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people, membagi knowledge sharing, membagi experience sharing yang mencakup semua lapisan masyarakat”, ujar Presiden.

Presiden berharap agar kemitraan di kawasan Pasifik ini dapat dijaga dengan semangat saling percaya dan saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayahnya masing-masing.

“Mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya, dan sikap saling menghormati, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Saya yakin, melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik”, tutup Presiden.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Menko Polhukam Hadi Tjahyanto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (ECH/ABD)

Berita Terbaru