Presiden: Diplomasi Kopi Akan Jadi Perekat Baru Hubungan Bilateral RI dan Selandia Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 26.855 Kali
Presiden Jokowi saat menghadiri jamuan santap siang kenegaraan bersama Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy di Government House, Wellington, Selandia Baru, Senin (19/3). (Foto: BPMI)

Presiden Jokowi saat menghadiri jamuan santap siang kenegaraan bersama Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy di Government House, Wellington, Selandia Baru, Senin (19/3). (Foto: BPMI)

“Jangan lupa, jika minum kopi, minumlah kopi Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri jamuan santap siang kenegaraan bersama Gubernur Jenderal Selandia Baru Dame Patsy Reddy di Government House, Wellington, Selandia Baru, Senin (19/3). Riuh tawa dan tepuk tangan dari semua yang hadir pun menyertai pernyataannya tersebut.

Presiden mengatakan bahwa sebagai seorang mantan pebisnis, insting bisnisnya langsung muncul ketika ia mendengar bahwa masyarakat Selandia Baru senang minum kopi.
“Saya langsung berpikir Indonesia harus dapat mengekspor lebih banyak kopi ke Selandia Baru,” ujarnya yang disambut tepuk tangan semua yang hadir di Norie State Dining Room.

Indonesia sendiri, lanjut Presiden, merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak jenis kopi, mulai dari kopi bali, kopi sumatra, kopi jawa, kopi toraja, hingga kopi luwak.

“Masing-masing kopi ini memiliki cita rasa keunikan yang berbeda. Saya mendengar kopi sumatra dan kopi jawa barat cukup populer di sini,” lanjutnya.

Dalam penutup sambutannya, Presiden berharap diplomasi kopi ini akan menjadi perekat baru hubungan bilateral Indonesia dan Selandia Baru.

“Diplomasi kopi akan menjadi perekat baru hubungan bilateral kita. Hubungan bilateral yang baik yang sudah terjalin selama 60 tahun,” katanya yang disertai tepuk tangan semua yang hadir.

Dalam jamuan santap siang kenegaraan ini Presiden dan Ibu Iriana didampingi juga antara lain oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, dan Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani. (BPMI/EN)

Berita Terbaru