Presiden Dorong Perguruan Tinggi Lakukan Inovasi untuk Hadapi Kompetisi Global

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Maret 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.004 Kali

Presiden Jokowi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam dunia yang berubah dengan cepat saat ini, maka kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci untuk memenangkan kompetisi. Untuk itu, perguruan tinggi harus melakukan perubahan demi menjawab tantangan tersebut.

“Kita tidak boleh terjebak dengan cara biasa-biasa saja. Kita tidak boleh disandera oleh rutinitas yang biasa-biasa saja. Cara-cara baru harus terus dikembangkan,” ujar Presiden saat memberikan sambutan pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis Ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta secara virtual, Jumat (12/3/2021) pagi.

Adanya pandemi COVID-19, imbuh Kepala Negara, telah mengajarkan banyak pihak untuk mendobrak cara-cara lama. Hal-hal yang dahulu dianggap tabu sekarang menjadi cara hidup baru. Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang dilakukan oleh semua institusi harus

“Ukuran kinerja pun harus diubah. Cara-cara penganggaran harus diubah. Program-program kerja baru harus diperkenalkan,” tegasnya.

Presiden menyadari, bagi para pelaku startup cara-cara baru sudah menjadi landasan kerja sejak awal tetapi bagi institusi yang sudah berusia puluhan tahun seringkali tidak mudah untuk memperkenalkan cara baru tersebut serta melakukan disrupsi terhadap diri sendiri.

Namun, Presiden meyakini UNS sebagai perguruan tinggi yang telah memasuki usia 45 tahun, memiliki komitmen untuk melakukan perubahan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan zaman.

“Di hari ulang tahun yang ke-45 ini, saya yakin UNS sedang mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan besar, untuk mengembangkan iptek yang sesuai dengan tuntutan zaman, untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, saat ini pasar tenaga kerja juga mengalami perubahan yang sangat drastis dengan banyak jenis pekerjaan lama yang hilang dan tidak dibutuhkan.

“Ini membutuhkan perubahan program studi, dibutuhkan perubahan kurikulum, dan dibutuhkan perubahan karakter dosen. Revolusi industri jilid ke-4 telah berbuat banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah. Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja, agenda riset pun harus banyak melakukan perubahan-perubahan,” terangnya.

Pengalaman panjang UNS selama 45 tahun saat ini sedang ditantang untuk berubah. Presiden pun berharap UNS terus dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan lulusan yang mumpuni, kompeten, dan unggul untuk kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

“Selamat Ulang Tahun yang ke-45 Universitas Sebelas Maret. Selamat berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan iptek dan mencetak talenta-talenta untuk menjawab tantangan kemanusiaan dan kemajuan bangsa, demi Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” tutup Presiden. (FID/UN)

Berita Terbaru