Presiden: Gunakan Momentum Pandemi untuk Integrasi dan Konsolidasi Program Penanggulangan Kemiskinan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 937 Kali

Seskab saat mendengarkan arahan Presiden pada Ratas Percepatan Peningkatan Ekonomi Desa melalui konferensi video, Kamis (24/9), di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta. (Foto: Humas/Agung)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk menggunakan momentum Pandemi saat ini untuk mengintegrasikan, mengkonsolidasikan program penanggulangan kemiskinan dan dengan program peningkatan ekonomi desa.

“Ini saya minta semua kementerian jangan membuat program sendiri-sendiri, yang lepas-lepas, tidak terintegrasi, tidak terpadu sehingga outcome-nya, hasilnya tidak terlihat. Ini harus terintegrasi betul,” tutur Presiden saat memberikan arahan pada Rapat Terbatas (Ratas) Percepatan Peningkatan Ekonomi Desa melalui konferensi video, Kamis (24/9), di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Negara mencontohkan misalnya Kementerian Desa memastikan Dana Desa digunakan untuk produktif, Kementerian PUPR penyediaan infrastruktur dasarnya, Kementerian Perhubungan konektivitasnya, Kementerian Sosial mengenai penanganan warga yang kurang mampu, Kementerian UMKM sektor usaha-usaha kecil dan usaha mikro.

“Saya kira banyak sekali yang bisa dilakukan, tetapi kalau tidak terintegrasi, lepas-lepas, ini akan hasilnya akan tidak kelihatan. Oleh sebab itu, semuanya dijalankan dalam strategi besar yang solid dan terintegrasi,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa memperkuat daya ungkit ekonomi desa setiap desa perlu juga mengembangkan potensi desanya, potensi lokalnya baik berkaitan dengan pertanian, wisata desa, dan juga industri yang ada di desa.

Lebih lanjut, Presiden mengingatkan agar jangan semuanya dilakukan secara top down dari atas tetapi juga berikan ruang partisipasi, ruang kreasi bagi warga desa untuk mengembangkan potensi lokalnya.

Saya kira kalau perkembangannya kelihatan, hal ini yang harus difasilitasi, diberikan akses ke permodalan, teknologi, maupun di sisi skill atau keterampilan, dan juga didorong kerja sama antar desa agar bisa masuk ke supply chains yang lebih luas sehingga pelaku usaha di desa bisa up-scaling, bisa naik kelas,” jelas Presiden. (FID/EN)

Berita Terbaru