Presiden Jokowi Akan Hadiri Rangkaian KTT Peringatan 30 Tahun ASEAN – Korea di Busan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 November 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 744 Kali

Presiden Jokowi salah satu rangkaian acara di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand, beberapa waktu lalu. (Foto: Kemlu RI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri Rangkaian KTT 30th ASEAN-ROK Commemorative Summit, di Busan, Korea Selatan, Senin (25/11) hingga Selasa (26/11).

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam siaran persnya Kamis (21/11) mengemukakan, KTT ini merupakan KTT Peringatan 30 tahun kerja sama kemitraan ASEAN-ROK yang mengusung tema, “Partnership for Peace, Prosperity for People,” sebagaimana tersebut dalam tagline pada logo resmi KTT Peringatan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK tahun 2019 ini.

Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri 3 sesi pada KTT Peringatan tersebut yang terdiri dari Sesi I. ASEAN-ROK 30&30; Sesi II. Enhancing Connectivity towards Prosperity; dan Lunch Retreat: Special Session on the Korean Peninsula Issues.

Selain akan menghadiri KTT Peringatan 30 Tahun Kerja Sama ASEAN-Republik Korea, selama di Busan, Korea Selatan, Presiden Jokowi juga akan menghadiri berbagai side events serta pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Moon Jae-in, ilmuwan dan peneliti Indonesia, pelaku bisnis serta ekonomi kreatif di Republik Korea.

KTT Peringatan ASEAN-Republik Korea tersebut rencananya akan mengesahkan dua dokumen yaitu ASEAN-Republic of Korea Joint Vision Statement for Peace, Prosperity and Partnership dan Co-Chairs’ Statement 2019 ASEAN-ROK Commemorative Summit.

Kemitraan ASEAN dan Republik Korea pertama kali dibentuk pada bulan November 1989. Selama 30 tahun kemitraan tersebut berbagai capaian telah diraih antara lain melalui terbentuknya ASEAN-ROK Free Trade Area tahun 2005 yang menguatkan perdagangan dan investasi kedua belah pihak.

Hal ini dibuktikan pada tahun 2018 yang mencatat ROK menjadi mitra dagang terbesar ke-5 ASEAN dengan nilai perdagangan sebesar 160,5 miliar dollar AS dan sumber investasi asing terbesar ke-5 ASEAN dengan nilai 6,6 miliar dollar AS. (Kemlu RI/ES)

Berita Terbaru