Presiden Jokowi Akui Ajukan Nama Mantan Menteri dan Kasetpres Jadi Calon Dubes Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 32.430 Kali
Presiden Jokowi usai melakukan pelepasan ekspor kacang mete ke Eropa, dari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11) siang. (Foto: Humas/ Jay)

Presiden Jokowi usai melakukan pelepasan ekspor kacang mete ke Eropa, dari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11) siang. (Foto: Humas/ Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui telah menyerahkan ke pimpinan DPR-RI sejumlah nama calon duta besar untuk mendapatkan pertimbangan.

Di antara nama-nama yang diajukan itu, kata Presiden, ada nama mantan menteri, peneliti, pejabat karier Kementerian Luar Negeri (Kemlu), serta dari Sekretariat Presiden (Setpres).

“Banyak macam-macam, ada yang dari profesional, peneliti, ada yang karir, di mana karir dari Kemlu sendiri, macam-macam. Semuanya lah, semua ada, mantan menteri, ada peneliti, ada dari Setpres, ada semuanya,” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelepasan ekspor kacang mete ke Eropa, dari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11) siang.

Mengenai uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada para calon Dubes baru itu, Presiden Jokowi meminta wartawan menanyakannya kepada DPR-RI.

Secara terpisah Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari sebagaimana dikutip kompas.com membenarkan adanya pengajuan 23 nama calon duta besar Indonesia untuk negara sahabat. Surat pengajuan tersebut, menurut Kharis, masih berada di meja Pimpinan DPR dan belum diserahkan kepada Komisi I.

Jika surat Presiden sudah diterima Komisi I, kata Kharis, nama-nama yang tertera di surat tersebut segera diuji kelayakan dan kepatutan. Kemungkinan uji kelayakan dan kepatutan akan digelar pada pekan kedua Desember 2016.

Membenarkan

Sementara anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya membenarkan nama dirinya ada di antara 23 calon duta besar baru yang diajukan pemerintah ke DPR RI. Tantowi mengaku diajukan untuk  menjadi duta besar Indonesia di Wellington, Selandia Baru.

Namun Tantowi mengatakan prosesnya masih panjang. “Masih harus melalui proses yang cukup panjang dari pertimbangan di DPR sampai ke persetujuan dari negara akreditasi. Mungkin Januari,” ujar Tantowi.

Nama lainnya yang juga diajukan pemerintah sebagai calon duta besar RI untuk negara sahabat adalah mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi.

Yuddy diajukan sebagai duta besar Indonesia di Kiev, Ukraina. “Ya, dicalonkan Bapak Presiden untuk Dubes di Kiev-Ukraina, ke DPR untuk fit and proper test dalam waktu dekat,” kata Yuddy. (EN/ES)

Video terbaru:

Pernyataan Seskab Pramono Anung tentang Hari Guru (25/11)

Rapat Terbatas mengenai Optimalisasi Pemanfaatan Asset TNI (23/11)

Rapat Terbatas mengenai Pemanfaatan Aset BUMN Untuk Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Kawasan Walini (23/11)

Berita Terbaru