Presiden Jokowi Anggap Biasa Reaksi Masyarakat Terkait Kenaikan Harga BBM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap biasa saja reaksi yang disampaikan masyarakat terkait keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, masing-masing Rp 2.000/liter untuk jenis Premium dan Solar.
Nanti sehari-dua hari, biasa, mereaksi sebuah keputusan, kata Presiden Jokowi kepada wartawan seusai bertemu delegasi Dewan Uni Eropa yang dipimpin oleh Presidennya Herman Van Rompuy, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/11).
Kepala Negara meyakini, nanti setelah semuanya tahu kegunaannya apa, manfaatnya apa, digunakan untuk apa pasti (masyarakat, red) juga akan memaklumi. Ini memang keputusan sulit tapi harus diputuskan, tutur Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa kita perlu mengalihkan dari yang konsumtif dibakar setiap hari menjadi yang produktif.
Diakui Jokowi, hasil pengalihan subsidi ke sektor produktif itu tidak langsung kelihatan. Bahkan ia menyebutkan, pasti baru tahun depan atau tahun depannya lagi (akan kelihatan, red), seperti itu.
Tetapi bahwa kita ingin manfaat APBN itu betul-betul nantinya kelihatan. Dan kita ingin tidak boros, tutur Jokowi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa Presiden Jokowi telah menetapkan harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 WIB terhitung sejak tanggal 18 November 2014. Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500, kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11) malam.
Presiden menyebutkan, pasti akan bermunculan pendapat yang setuju dan tidak setuju. Ia menegaskan, pemerintah sangat menghargai setiap masukan-masukan. (Humas Setkab/WID/ES)