Presiden Jokowi Apresiasi HMI Yang Banyak Lahirkan Intelektual Muda

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 Februari 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 13.032 Kali
Keluarga pahlawan nasional Lafran Pane disaksikan Akbar Tanjung memasangkan ulos kepada Presiden Jokowi, pada syukuran di Jakarta, Rabu (5/2) malam. (Foto: Setpres)

Keluarga pahlawan nasional Lafran Pane disaksikan Akbar Tanjung memasangkan ulos kepada Presiden Jokowi, pada syukuran di Jakarta, Rabu (5/2) malam. (Foto: Setpres)

Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dinilai banyak melahirkan intelektual muda. Menurutnya, kader-kader HMI juga selalu menjunjung keislaman dan keindonesiaan.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri acara Peringatan 72 Tahun HMI dan Syukuran Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional, di kediaman Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (KAHMI) Akbar Tandjung, di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan,  Selasa (5/2) malam.

“Tadi Bang Akbar menyampaikan mengenai masalah keislaman dan keindonesiaan. Inilah yang sejak lama saya kagumi dari kader-kader HMI di mana pun berada. Selain menghasilkan intelektual-intelektual muda yang sangat banyak, mengenai keislaman keindonesiaan benar-benar selalu dijunjung kader HMI,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, Indonesia dianugerahi Allah beranekaragam suku, agama, adat, tradisi, hingga bahasa yang harus dijaga persatuannya. Kekayaan itu menjadi salah satu aset besar bangsa Indonesia

“Inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus memelihara, merawat, menjaga persatuan dan kerukunan. Karena aset besar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan,” lanjutnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden pun mengucapkan selamat hari lahir untuk HMI. “Sekali lagi saya mengucapkan selamat harlah HMI ke 72 tahun,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Presiden Joko Widodo diberi kain ulos oleh perwakilan keluarga pahlawan nasional Lafran Pane. Untuk diketahui, pendiri HMI 72 tahun yang lalu ini dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden pada 9 November 2017 lalu.

“Kandidat untuk ditetapkan jadi pahlawan nasional cukup banyak. Tapi beliau pahlawan nasional yang sangat layak kita berikan gelar kepada beliau,” ungkap Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional KAHMI Akbar Tanjung, dan Ketua KAHMI Mahfud Md. (BPMI Setpres/ES)

 

Berita Terbaru