Presiden Jokowi Bertemu PM Turnbull Bahas Rencana Kunjungan ke Australia Hingga Soal Sapi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.289 Kali
pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Malcom Turnbull, di ASEM Villa, Vientiane Laos, Kamis (8/9) pagi.

Pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Australia Malcom Turnbull, di ASEM Villa, Vientiane Laos, Kamis (8/9) pagi. (Foto: Setpres/Laily)

Mengawali kegiatannya pada hari terakhir kunjungannya ke Laos, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Malcom Turnbull, di ASEM Villa, Vientiane Laos, Kamis (8/9) pagi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu kepada wartawan mengemukakan, pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Australia membahas sejumlah agenda, di antaranya mengenai rencana kunjungan Presiden ke Australia, yang diperkirkan akan dilaksanakan bulan November mendatang.

“Ini merupakan pemenuhan dari undangan PM Turnbull yang sudah lama, sejak beliau datang undangannya sudah ada, dan sekarang disampaikan lagi dan Presiden menyampaikan ‘Oke kita coba di koridor bulan November kita akan lakukan kunjungan ke sana’,” kata Retno kepada wartawan usai pertemuan Presiden Jokowi dan PM Turnbull.

Selanjutnya kedua pemimpin negara membahas masalah tidak hanya terkait dengan ?impor sapi tetapi juga cattle breeding (peternakan sapi). “Itu lebih berkelanjutan, tidak hanya masalah beli-membeli tetapi kemudian menjadikan ketahanan pangan kita lebih berkelanjutan,” ungkap Menlu.

Adapun terkait kerja sama untuk kontra terorisme, menurut Menlu, Presiden Jokowi dan PM Turnbull sepakat untuk meningkatkan kerja sama kontra terorisme. Salah satu yang dipakai tentunya adalah JCLEC (Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation).

“Kita sudah bekerjasama lama di JCLEC, ini akan ditingkatkan. Kerja sama informasi intelijen juga akan kita tingkatkan, cyber juga akan kita tingkatkan, sehingga akan ada perkuatan kerja sama untuk kontra terorisme,” jelas Retno.

Yang terakhir, lanjut Menlu, kedua pemimpin membahas masalah kerjasama di bidang maritim. Kebetulan kedua negara juga aktif di EAS (East Asia Summit) maupun di IORA (Indian-Ocean Rim Association).

Menurut Menlu, dalam pertemuan itu PM Turnbull menanyakan kemungkinan Australia bekerjasama memberikan dukungan terhadap kerja sama maritim itu.

“Tadi Presiden menyampaikan antara lain adalah di IUU (Illegal, Unreported, and Unregularted) Fishing, karena di dalam konteks IORA juga ada kerja sama dalam konteks blue economy yang juga diusung oleh Australia yang kita terus kerjasamakan,” ungkap Menlu seraya menegaskan, yang utama adalah keamanan maritim dan yang kedua adalah kemakmurannya. “Jadi keamanan maritim dan kemakmuran maritim (maritime security and maritime prosperity),” tambahnya.

Tampak mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kesempatan itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (EN/ES)

Berita Terbaru