Presiden Jokowi Cek Harga Bahan Pangan di Pasar Tenguyun Kota Tarakan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Jokowi mengunjungi Pasar Tenguyun, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (28/02/2023). Di pasar tersebut, Presiden dan Ibu Iriana berinteraksi dengan para pedagang sekaligus mengecek harga dan pasokan bahan pangan seperti minyak, bawang merah, dan bawang putih.
“Kita ingin cek harga-harga yang ada di Provinsi Kalimantan Utara, baik itu minyak, baik, harganya baik, minyak, saya lihat suplainya juga ada, barangnya ada, minyak,” ucap Presiden.
Selain harga minyak, Kepala Negara menilai bahwa harga bawang merah juga terpantau baik. Namun, Presiden mengatakan bahwa bawang putih terpantau mengalami sedikit kenaikan harga.
“Bawang merah harganya juga baik di angka Rp40-an [ribu per kilogram]. Yang [harganya] naik sedikit bawang putih, bawang putih naik. Yang lain saya melihat harganya baik,” lanjut Kepala Negara.
Meski demikian, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pasokan bahan pangan dan kebutuhan pokok menjelang Lebaran tahun ini terpantau aman.
“Pasokan saya melihat baik, enggak ada masalah,” ujar Presiden.
Kebiasaan Presiden Jokowi untuk blusukan, termasuk ke pasar, saat melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia juga diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
“Saya selama hampir enam setengah tahun bersama beliau, 3 tahun 3 bulan sebagai Kapolri, 3 tahun 3 bulan sebagai Mendagri, itu salah satu poin yang sangat ingin sekali saya tiru adalah ya beliau blusukan,” kata Tito saat berbincang di Podkabs (Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet) Episode 11 yang tayang di kanal Youtube dan Spotify Sekretariat Kabinet.
Dengan blusukan, kata Tito, Presiden Jokowi memantau dan mengetahui berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, termasuk kenaikan harga kebutuhan pokok yang dapat memicu inflasi.
“Beliau tahu detail yang jadi masalah. Terjadi kenaikan beras Rp700 saja per kilogram, tahu beliau dan bagaimana solusinya, jadi enggak bisa dibohongin,” ucap Tito.
Lebih lanjut, Mendagri mengungkapkan jika Presiden juga selalu meminta jajarannya untuk turun ke lapangan sehingga mengetahui data dan persoalan yang ada.
“Kita kalau bicara, omong umum saja enggak akan diterima [oleh Presiden]. Omong harus dengan data, data, data, data, angka, angka,” tandas Tito.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Wali Kota Tarakan Khairul. (BPMI SETPRES/UN)