Presiden Jokowi Dan Ibu Negara Tinggalkan Tarakan Menuju Pulau Sebatik
Pada hari terakhir kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampngi Ibu Negara Iriana Widodo pada Selasa (16/12) pagi, telah bertolak dari Tarakan menuju Nunukan. Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Sebatik untuk mengunjungi wilayah perbatasan Indonesia Malaysia.
Presiden Jokowi dan rombongan bersama Pejabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan Hj Rita Ratina Lambrie di bawah hujan rintik-rintik terbang dari Tarakan pada sekitar pukul 08.20 WITA dengan menggunakan pesawat CN-295 TNI Angkatan Udara.
Saat ini Presiden dan rombongan sudah tiba di Nunukan, dan akan lepas landas dari Nunukan menuju Pulau Sebatik dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Ada tiga helikopter yang disapkan TNI AU, yaitu H-3205, H-3206, dan H-3214.
Selama di Pulau Sebatik, Presiden Jokowi dan Ibu Negara akan meninjau Pos Kotis Marinir di Sei Bajo, Kecamatan Sebatik Timur, Tanah Kuning Patok II dan Sungai Pancang Pos Angkatan Laut yang dapat melihat langsung Tawau salah satu kota di Malaysia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto melalui pesan singkatnya mengatakan, dalam kunjungan ke Pulau Sebatik itu titik perhatian kunjungan Presiden Jokowi adalah insfratruktur perbatasan, komunikasi perbatasan, dan pengamanan perbatasan.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut adalah Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, dan KSAD Jendral Gatot Nurmantyo.
Pejabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, selama di Sebatik, Presiden Jokowi juga akan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Setelah itu Presiden kembali ke Nunukan.
Irianto berharap bisa mengajak Presiden Jokowi meninjau Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan, yang merupakan pelabuhan perbatatasan, tempat keluar masuknya barang dan orang dari Malayasia.
Irianto berharap, dengan memperlihatkan pelabuhan ini, Jokowi dapat mendukung pembangunan perluasaan bangunan pelabuhan di daerah perbatasan ini. Setelah dari pelabuhan akan menuju Lahijung pos lintas batas laut, katanya.
Meskipun belum difungsikan pos ini secara penuh, namun Pemprov Kaltara bisa memperbaiki pada tahun 2015. Kita kasih lihat ke presiden, bahwa Nunukan ini jalur lalulintas barang dan orang menuju Tawau,ujar Irianto. (*/WID/ES)