Presiden Jokowi: Denyut Nadi Perekonomian Ada di Pasar Rakyat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Desember 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 23.290 Kali
Presiden Jokowi saat meresmikan renovasi Pasar Tengah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (29/12)

Presiden Jokowi saat meresmikan renovasi Pasar Tengah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (29/12)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini meresmikan renovasi Pasar Tengah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pasar tersebut pada Agustus 2015 silam mengalami kebakaran yang pada saat itu Presiden turut meninjau dan berjanji untuk membangunnya kembali.

“Saat pasar ini habis terbakar saya menjanjikan untuk segera dibangun,” tutur Presiden Jokowi saat memberikan sambutan, Jumat (29/12).

Kepala Negara mengingat betul bahwa setelah terjadinya kebakaran hebat yang melanda pasar itu, semua pedagang pasar dan kaki lima bercampur menjadi satu di kawasan relokasi. Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut menjadikan kawasan tersebut menjadi sangat kumuh dan berantakan, tapi sekarang hal itu tidak lagi terlihat.

“Sekarang kalau saya lihat kawasan ini sudah menjadi sebuah kawasan yang bersih. Pasarnya juga sudah jadi, pedagang kaki lima nya juga diberi tempat,” kata Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden menyebut bahwa denyut nadi perekonomian daerah salah satunya dapat dilihat dari aktivitas di pasar-pasar rakyat. Namun, masih sangat banyak pasar rakyat atau tradisional yang tampak tidak tertata dan terjaga kebersihan serta kualitas bangunannya.

“Sehingga masyarakat atau pelanggan lebih senang datang ke retail modern, ke supermarket, ke pasar modern, ke mal-mal,” tambah Presiden Jokowi.

Kini, dengan telah diresmikannya renovasi Pasar Tengah, Kepala Negara berharap agar para pedagang di kawasan tersebut mau menjaga kawasan tersebut untuk tetap rapi dan bersih. Dengan demikian, pelanggan menjadi tidak sungkan untuk datang ke pasar tradisional dan para pedagang pun dapat bersaing dengan yang ada di pusat perbelanjaan modern.

Untuk diketahui, bersamaan dengan peresmian Pasar Tengah ini, turut diresmikan enam pasar rakyat lainnya yang dilakukan secara serempak di Kalimantan Barat.

“Ada Pasar Tengah di sini yang bisa menampung 851 pedagang, Pasar Jungkat dan Pasar Pangkalan Mas Jungkat di Mempawah yang bisa menampung 155 pedagang, pasar semi modern di Singkawang yang menampung 104 pedagang, pasar Kapuas Raya di Sintang yang bisa menampung 156 pedagang, dan yang terakhir pasar Tebas di Sambas yang bisa menampung 194 pedagang,” ungkapnya.

Salah seorang pedagang di Pasar Tengah yang diminta maju ke hadapan Presiden mengungkapkan bahwa kondisi pasar tersebut saat ini jauh lebih baik dibanding dengan yang dulu. Ibu Rizki, yang sehari-harinya berjualan produk kuliner, mengaku perubahan di kawasan pasar tersebut terlihat nyata.

“Dulu sekali pasar ini cukup tradisional dan tidak sebersih ini. Sekarang ada mushala dan toiletnya cukup bersih,” tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, Kepala Negara berpesan kepada para pedagang agar selain menjaga kebersihan pasar, pelayanan yang baik turut diberikan oleh mereka. Dengan pelayanan yang baik itu diharapkan pasar-pasar tradisional tetap ramai dikunjungi pembeli meski harus bersaing dengan pusat perbelanjaan yang jauh lebih modern.

“Berlaku ramah kepada pembeli, banyak senyum kepada pembeli, kebersihan dijaga, dan keamanan pasar dijaga. Jangan sampai pasarnya bagus tapi copetnya banyak. Pembeli juga dilayani dengan baik dan buat mereka nyaman berada di pasar kita,” ucapnya sebagaimana dikutip dalam Siaran Pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana pada acara peresmian pasar tersebut diantaranya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. (BPMI/EN)

Berita Terbaru