Presiden Jokowi Ingatkan Warga Papua Tidak Retak Karena Pilkada Serentak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada rakyat Papua untuk selalu menjaga perdamaian dan persatuan.
Apalagi menjelang pesta demokrasi, menurut Presiden, dalam bentuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak di seluruh Tanah Air.
“Jangan sampai ada keretakan diantara kita saudara sebangsa se-Tanah Air gara-gara pesta demokrasi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 3.331 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat dari sejumlah daerah yang ada di Provinsi Papua, yang digelar di Lapangan Kantor Bupati Jayapura, Rabu (11/4) sore.
Baik pemilihan bupati, gubernur, dan tahun depan ada pemilihan Presiden, Presiden Jokowi mempersilahkan masyarakat Papua untuk berpesa demokrasi. Namun jika ada perbedaan pilihan di antara warga Papua, Presiden berharap jangan sampai menjadikan tidak saling sapa di antara saudara atau tetangga atau suku.
Silahkan pilih pemimpin yang baik, setelah itu bapak/ibu rukun kembali, bersaudara kembali, tutur Presiden Jokowi.
Simpan Yang Aman
Terkait penyerahan 3.331 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat dari sejumlah daerah di Papua, Presiden Jokowi berpesan untuk menjaga sertifikat yang dimiliki di tempat yang aman. Mengingat, pentingnya sertifikat sebagai tanda bukti hak atas tanah yang dimiliki.
“Dimasukkan ke plastik, difotokopi, jadi kalau hilang ngurus-nya lebih gampang,” ujar Presiden.
Selain penting, Presiden mengingatkan, sertifikat juga memiliki sejumlah manfaat yang bisa digunakan oleh masyarakat. Salah satunya sebagai agunan di bank untuk menambah modal usaha.
Tapi Presiden Jokowi berpesan agar hati-hati untuk menjadikan sertifikat sebagai agunan ke bank. Tolong dihitung, dikalkulasi bisa mencicil, bisa mengembalikan ndak setiap bulan? Kalau ndak, jangan,” ucap Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Seketaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek. (BPMI Setpres/ES)