Presiden Jokowi: Kalau Ada Apa-apa di Indonesia, ASEAN Akan Terkena Imbas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 40.014 Kali
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Lemhanas, Menko Polhukam, dan Seskab, memasuki Istana Negara untuk menerima kunjungan peserta PPRA Lemhanas, di Jakarta, Rabu (2/11) siang

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Lemhanas, Menko Polhukam, dan Seskab, memasuki Istana Negara untuk menerima kunjungan peserta PPRA Lemhanas, di Jakarta, Rabu (2/11) siang. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dengan penduduk paling besar di ASEAN, yaitu 45% penduduk ASEAN ada di Indonesia, dan juga memiliki Product Domestic Bruto (PDB) sebesar 40-45%, maka kalau ada apa-apa di Indonesia, anggota ASEAN juga akan terkena imbas.

“Kita juga harus sadar bahwa apapun yang namanya negara-negara Asia, ini adalah kompetitor kita, adalah pesaing kita dalam mendapatkan investasi, dalam mendapatkan arus modal masuk,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat menerima peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIV dan LV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia tahun 2016, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/11) siang.

Menurut Presiden,  ke depan pertarungan global hanya ada di dalam lingkup 3 (tiga) hal, yaitu memperebutkan energi, memperebutkan pangan, dan memperebutkan air.  Tiga hal yang sesungguhnya Indonesia memiliki potensi, meski belum dikelola dengan baik.

“Tiga-tiganya sebetulnya kita memiliki potensi. Tiga-tiganya sebetulnya kita memiliki kekuatan. Tetapi belum di-manage, belum dikelola dengan baik,” tutur Kepala Negara,

Peserta dari Brunei
Sebelumnya Gubernur Lemhanas RI  Letjend TNI Purn Agus Wijoyo dalam laporannya mengatakan, ada perbedaan predikat memang antara PPRA, PPRA adalah program pendidikan reguler angkatan ke-54 dan 55.

“Yang angkatan ke-54 sudah lulus, sehingga mereka disebut sebagai alumni. Sedangkan PPRA ke-55 itu masih berdebar-debar menunggu kelulusan. Oleh karena itu disebut sebagai peserta,”  kata Agus.

Ia menyebutkan, untuk PPRA ke-55 berlangsung dari 5 April – 9 November 2016, seluruh peserta mencapai 103 orang, terdiri dari TNI Polri 51 orang atau 49,5%; 42 orang atau 40,18 persen terdiri dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Mahkamah Konstitusi, Pemda, Kopertis, Ormas, dan parpol; serta 10 peserta negara sahabat, masing-masing 1 orang dari Myanmar, Filipina, Yordania, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Papua Nugini, Timor Leste , Malaysia dan Brunei Darussalam.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Polhukam Wiranto , Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (FID/ES)

Video Terbaru:
Presiden Jokowi: Perbankan Harus Aktif Mendatangi Mahasiswa, Pelajar
Dialog Presiden Jokowi dengan Giring Nidji dalam Peringatan Hari Menabung Sedunia
Pengantar Presiden Jokowi pada ratas Perkembangan Pembangunan Proyek Listrik 35.000 MW (1/11)
Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang Rencana Aksi Unjuk Rasa pada tanggal 4 November 2016
#Ke2jaNyata Pemerintahan Jokowi-JK

 

 

 

Berita Terbaru